Renungan Malam 1 September 2020

  1. Rende KEE GBKP No. 249:1,5.
    1. Ajar aku o Tuhanku, make Kata ras PedahNdu. Kueteh payo ras sentudu, kuikutken bas geluhku. Singikut Pedah Dibata, daten me kerembakenNa. Pedah Kata tangkas k’rina em jadi gelementa.
    2. Mata ukur nare baNa, gelah peratenNa siangka. Adi g’luhta ikepkepNa, tentu malem kal ateta. Singikut Pedah Dibata…
  2. Ertoto
  3. Ngoge Kata Dibata : Lukas 5:36
    “Ia mengatakan juga suatu perumpamaan kepada mereka: “Tidak seorang pun mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk menambalkannya pada baju yang tua. Jika demikian, yang baru itu juga akan koyak dan pada yang tua itu tidak akan cocok kain penambal yang dikoyakkan dari yang baru itu.”

Renungen.
Allah telah memberi hikmat bagi setiap kita. Dengan hikmat itu, kita mencoba memahami dan memilih mana tindakan-tindakan yang ‘masuk akal’ bagi kita.
Unsur ‘kemasuk-akalan’ merupakan salah satu pendorong bagi kita untuk bertingkah laku. Kita mau melakukan tindakan itu karena bagi kita tindakan itu masuk akal bagi kira.
Melalui perumpamaan ini, Yesus membuat suatu perbandingan yang masuk akal untuk menjelaskan tindakan yang dilakukan murid-muridNya. Ya, jelas tidak masuk akal apabila ada orang yang merobek baju barunya untuk dijadikan kain penambal pada baju yang sudah tua. Jika ingin menambal, ya, paling tidak orang mencari pakaian yang sama tuanya, dicari bagian yang masih terpakai, dikoyakkan dan dijadikan penambal. Atau logikanya, jika ada pakaian baru, mengapa mengoyakkannya, langsung saja pakaian baru itu yang dipakai.
Dalam hidup ini, memang ada unsur ‘kemasuk-akalan’, tetapi kenyataannya, terkadang unsur masuk akal itu tidak dijalankan. Misalnya, para ahli dan tenaga kesehatan, sudah sepakat bahwa merokok dapat merusak kesehatan dan ekonomi. Ini jelas masuk akal. Tetapi ternyata ada faktor lain yang lebih dominanan daripada tindakan yang masuk akal itu yang mengendalikan tindakan kita.
Melalui renungan ini, Tuhan Yesus menawarkan kepada kita untuk memakai ‘unsur kemasuk-akalan’ dalan melakukan tindakan kita. Kita diingatkan bahwa salah satu saringan dasar tindakan kita adalah ‘kemasuk-akalan’. Dasar tindakan dan hubungan dalam keluarga, perpulungen dan masyarakat kita, dijalankan dan dibina berdasarkan tindakan yang masuk akal. Inilah yang terlebih dahulu kita pakai untuk memilih dan menetapkan tindakan kita. Iman kepada Tuhan Yesus memampukan kita, pertama, untuk bertindak masuk akal. Amin.

  1. Ertoto
  2. Rende KEE GBKP No. 286:1,4.
    1. Kuikutken me dalanNdu, dalan dame man bangku. Terkelin me kap geluhku, itebusi darehNdu. Kuikutken me dalanNdu, kuendesken geluhku. Bas Kam o Jurus’lamatku, dame senang tendingku.
    2. Kupetetap me ukurku, nggeluh bujur ras tuhu. B’reNdu usihen man bangku, puji sembahku baNdu. Kuikutken me …
  3. Pertoton Syafaat ras Pertoton Tuhan.

Pdt. Tanda Pinem

GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *