- Rende KEE GBKP No. 373:1,3
- Tuhan Kam si nemani aku, kukataken lalap bujur baNdu. Gegeh kuasaNdu benteng geluhku, dame ban keleng ateNdu ras ngaloken pasu-pasuNdu.
- Tuhanku si ncukupi geluhku, pemereNdu la terkira bangku. Pendahinku i pasu-pasuNdu, o Tuhan malem me ateku
- Ertoto
- Ngoge Kata Dibata Mazmur 37 : 3 – 7.
“ Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang. Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya”.
Renungen
Kita sering menyaksikan atau bahkan pernah merasakan ketidakadilan dalam perjuangan hidup ini. Ada orang yang bekerja dengan tidak jujur dan tipu daya, namun mendapatkan rejeki yang besar. Di pihak lain kita melihat ada orang yang berjuang untuk hidup jujur, namun rejekinya sepertinya tidak muncul-muncul. Melihat atau merasakan hal seperti ini dapat membangkitkan amarah kita. Namun kepada siapa kita mau marah ? Biasanya kemarahan itu berakibat kepada ketidakpercayaan terhadap kata-kata “yang berbuat baik – hidupnya baik, tetapi yang berbuat buruk hidupnya akan terpuruk”. Akibat ketidakpercayaan ini, maka orang itu akhirnya juga melakukan yang buruk.
Firman Tuhan ini merupakan pengajaran agar kita tetap mempercayakan hidup kita kepada Tuhan. Hasil apapun yang kita dapat, tetap lakukan yang baik. Jangan menyerah dengan hasil yang kita dapat dari perbuatan baik yang kita lakukan. Pekerjaan baik yang kita lakukan jangan terpengaruh dengan hasil besar yang didapat orang yang berbuat jahat. Kita tetap setia pada jalan kebaikan, tidak berpindah jalan. Bergembiralah dengan hasil yang kita dapat. Salah sada syair lagu Karo si berjudul “Kacepe Tangas-Tangasken”, nina, sapo-saponta e nakku, galangna nge kitik, adi isina roncah – oncah ije si atena ngena. Dari syair ini kita dapat memahami bahwa ukuran bangunan rumah bisa di ukur. Walaupun ukuran rumahnya kecil, namun berisi hal-hal yang menyenangkan. Yang terutama adalah kita bisa menyenangkan hati kita dari hasil yang kita peroleh. Kita menikmati apa yang kita dapat dari perbuatan kita. Kita tidak perlu menghitung penghasilan orang yang berbuat curang dan membandingkannya dengan penghasilan kita. Kita berserah kepada Tuhan. Kita percaya bahwa Tuhan melihat dan memberkati yang kita lakukan. Pada waktuNya, Tuhan memberikan apa yang menjadi hak kita. Seperti datangnya terang dan siang, kita meyakini Tuhan pasti menyatakan kebenaran dan memberikan hak kita. Yang terutama adalah nantikan waktu Tuhan.
Dari renungan ini, kita diingatkan untuk lebih mempeduliken cara kita mengerjakan pekerjaan kita ketimbang menghitung-hitung hasil besar yang diperoleh orang lain dengan tipu dayanya. Kita mensyukuri dan menikmati setiap hasil yang kita peroleh dari pekerjaan baik yang kita lakukan. Amin. - Ertoto kenca renungen
- Rende KEE GBKP No. 201:1,4
- Malem ate tuhu-tuhu, si ernalem man baNdu. Kam Dibata sinjadiken langit ras doni enda. SalsaliNdu pusuh kami, maka t’rangNdu tergejap. Kalak si tek la kap bene, ban kelengNdu e tetap.
- Aloken Kamlah o Bapa, kuendesken eluhku. KesahNdu min ngajarisa, lah kueteh nembah baNdu. Pasu-pasu min kerina, daging, kula, ukur, tendingku, gelah arah tan ras kata, ipujina gelarNdu.
- Pertoton syafaat ras pertoton Tuhan.
Pdt. Tanda Pinem
GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan