Renungan Malam 15 Desember 2020

  1. Rende KEE GBKP No.201:1,4.
    1. Malem ate tuhu-tuhu, si ernalem man baNdu. Kam Dibata sinjadiken langit ras doni enda. SalsaliNdu pusuh kami, maka t’rangndu tergejap. Kalak si tek la kap bene, ban kelengNdu e tetap.
    2. Aloken Kamlah o Bapa, kuendesken geluhku. KesahNdu min ngajarisa, lah kueteh nembah baNdu. Pasu – pasu min kerina, daging, ukur, tendingku. Gelah arah tan ras kata, ipujina gelarNdu.
  2. Ertoto
  3. Ngoge Kata Dibata Kolose 1 : 10-12.
    “ Sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah, dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar, dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang.”
    Renungan

Ketika lewat warung penjual pisang goreng, seorang anak tergerak hatinya untuk membeli pisang goreng. Namun sang anak tidak mempunyai uang pada saat itu. Lalu si anak berusaha mengumpulkan uang untuk membeli pisang goreng itu. Beberapa hari kemudian, sang anak sudah mendapatkan uang dan bergegas ke warung itu. tetapi yang didapatinya, warung itu tidak menjual pisang goreng karena pisang untuk di goreng belum cukup tua. Demikian juga yang terjadi dalam hidup ini, terkadang apa yang kita inginkan dan perjuangkan tidaklah selalu kita dapatkan. Bagaimana kita menghadapi keadaan hidup ini ?
Pada bagian sebelumnya, Paulus berdoa agar jemaat Kolose menerina hikmat dan pengertian yang benar tentang kehendak Allah. Pada bagian ini, Paulus menjelaskan apa yang dapat kita harapkan dan peroleh setelah menerima hikmat dan pengertian itu. Pertama, Orang percaya hidup layak di hadapanNya dan berkenan kepadaNya. Artinya, walaupun dalam keadaan sulit sekalipun, orang percaya tetap menjalankan kasih, kebenaran, kejujuran dan keadilan. Mereka lah yang akan mendapat perkenan Allah. Allah menyertai, menuntun dan memberkati hidup mereka. Seperti ungkapan Mazmur 92 : 12, walapun harus melewati berbagai musim kehidupan “Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon;”
Kedua, berbuah dalam pekerjaan baik dan bertumbuh dalam pengenalan Allah. Hikmat dan pengertian tentang kehendak Allah tampak dalam pekerjaan baik yang dilakukan orang percaya. Mereka mengerjakan perbuatan-perbuatan kebaikan dan baik dalam mengerjakannya. Hasil dari pekerjaan baik akan menumbuhkan pengenalan akan Allah lebih baik.
Ketiga, memiliki kekuatan untuk tekun, sabar, mengucap syukur dan bersukacita. Tekun berarti terus berjuang walaupun banyak rintangan. Sabar menghadapi orang orang yang tidak menyenangkan, yang mengecilkan hati, yang melakukan ketidakbaikan. Artinya, baik keadaan atau orang tidak dapat menghalangi dia melakukan hidup yang layak dihadapan Allah. Mereka inilah yang dapat hidup mengucap syukur dan bersukacita. Keadaan hidup dan perbuatan orang lain tidak dapat membuat mereka kehilangan ucapan syukur kepada Allah dan sukacita.
Demikian jugalah kita menghadapi hidup ini, walaupun kita terkadang tidak mendapatkan apa yang kita harapkan dan perjuangkan, tetaplah hidup layak dan berkenan dihadapan Allah, mengerjakan pekerjaan baik dan bertumbuh dalam pengenalan akan Allah, dan tekun, sabar, mengucap syukur dan bersukacita. Tuhan Allah memberkati kita. Amin.

  1. Ertoto kenca renungen.
  2. Rende KEE GBKP No. 168:1,2
    1. Tegu aku o Tuhanku ibas dalan mesera. La lit ngasup ras gegehku, b’re min tanNdu negusa. Roti surga, roti surga, tetap b’reken man bangku. Tetap b’reken man bangku.
    2. Lau si nggeluh b’re min elah maka aku megegeh. ‘Tah kai jadi bas geluhku, Kamlah arah lebengku. O Tuhanku, O Tuhanku, Kam me kap sekawalku, Kam me kap sekawalku.
  3. Pertoton syafaat ras pertoton Tuhan.

Pdt. Tanda Pinem

GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *