- Rende KEE GBKP No. 275:1,3.
- Kam Tuhan sekawalku, la lit kebiarenku. Amin gulut ukurku, ernalem tetap baNdu. Galumbang si merawa, jadi ibas geluhku. Lalap kau erpengendes, sebab Kam kap bentengku
- ‘Di bage nina Tuhan, ula pedekah-dekah, sidahilah gundari, Tuhanta si perkeleng. Ikutkenlah kataNa, ula pekulah-kulah, pengarapen ib’rekenNa, em gegeh bas geluhta.
- Ertoto
- Ngoge Kata Dibata Kisah Para Rasul 15:16-18
“ Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan, supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya ini, yang telah diketahui dari sejak semula.”
Renungan
Foto ini memperlihatkan dua orang yang beradu argumen tentang angka yang mereka tunjuk. Orang yang sebelah kiri mengatakan angka ini adalah angka 6, sedangkan orang yang sebelah kanan mengatakan angka ini adalah angka 9. Angkah berapakah sebenarnya yang ditunjuk oleh kedua orang ini ? Pertanyaan ini dapat saja membuat yang berargumen bukan hanya di dalam foto itu, tetapi berlanjut kepada kita yang mau memperdebatkannya. Demikianlah hidup, ada saja perbedaan pendapat di antara kita. Hal itu karena kita masing-masing memiliki perbedaan dalam hal kepribadian, latar belakang, pengasuhan, nilai yang kita pegang, sudut pandang, harapan dan tujuan yang ingin kita capai. Yang penting bagi kita adalah bagaimana kita menerima kenyataan ini dan menghadapinya. Inilah yang kita lihat dalam kehidupan jemaat pertama.
Kisah Rasul-Rasul 15 ini menceritakan perbedaan pendapat antara orang Kristen keturunan Yahudi dan orang Kristen bukan keturunan Yahudi. Mereka memperdebatkan tentang apakah orang Kristen yang bukan Yahudi harus di sunat ketika mereka menjadi Kristen ? Orang Kristen Yahudi mengatakan, “Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan.”(Kisah 15:1) “Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu.” (Kisah15:2). Oleh karena itu dibawalah permasalahan ini ke Sidang di Yerusalem. Setelah lama beradu argumen akhirnya, Jakup memberikan jawabannya dengan mengungkapkan makna pembangunan kembali Rumah Tuhan. Rumah Tuhan dibangun agar orang semua orang dapat mencari Tuhan, segala bangsa yang telah dipanggil Tuhan menjadi milik Tuhan. Kita dapat mengatakan bahwa Jakup memahami jika Allah-lah yang memanggil semua bangsa untuk menjadi milikNya. Lalu mengapa kita menimbulkan kesulitan kepada orang yang bukan Yahudi untuk datang kepada Allah ? Dari hal ini, yang terutama adalah berbalik kepada Tuhan atau erpengendes man Dibata. Oleh karena itu Jakup menyarankan agar jangan menambah kesulitan orang bukan Yahudi dengan aturan sunat. Demikianlah perbedaan pendapat itu diselesaikan di dalam Sidang di Yerusalem itu.
Dari situasi ini kita dapat memahami bahwa kita hidup dalam banyak perbedaan. Kita harus mampu memahami, menghargai dan menghormati perbedaan itu. Masing-masing kita memiliki sudut pandang yang berbeda, apa yang kita anggap sebagai nilai kebenaran utama. Di dalam kehidupan bersama, kita memang harus memiliki nilai kebenaran yang tertinggi untuk menuntun, mengarahkan dan melindungi kita dari hal-hal yang membinggungkan kita dalam menimbang dan memutuskan segala sesuatu. Namun apa yang kita anggap benar, janganlah kita paksakan untuk dianut dan ikuti orang lain. Kita jangan menambah beban orang lain dengan mengharuskan orang lain melakukan apa yang kita lakukan. Inilah sisi lain dari kemerdekaan yang telah diberikan kepada kita, namun juga harus tetap kita pelihara, jaga dan perjuangkan dalam kehidupan kita setiap harinya. Dalam hidup bersama, kita tidak goyah dengan kebenaran yang kita miliki, tetapi kita juga tidak memaksakan kehendak kita kepada orang lain. Amin.
- Ertoto kenca renungen
- Rende KEE GBKP No. 238:1,2.
- Ibas ndalani perdalanen nggeluh, kiniseran pe reh megati ngupuh. Si cengkal ukur ras si mambur iluh. BereNdu teneng gelah banci tunduh. Kesah ras daging rikut pe ras tendi. Kempak Dibata k’rina ‘ndesken kami. Emaka Kam lah tetap si ngkawali, ‘lah daging bugis bas medak pe pagi.
- Segedang wari kami enggo labuh, paksana medem enggo me kap she. IkawaliNdu min sangana tunduh, ‘lah suang gegeh adi baNdu badeh. Kesah ras daging …
- Pertoton syafaat ras pertoton Tuhan.
Pdt. Tanda Pinem
GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan