Renungan Malam 22 Desember 2020

  1. Rende KEE GBKP No.374:1,2.
    1. Yesus ulu kegeluhenku, Kam me ngenca pengendesenku. Lalap tedeh ate pusuhku, kupehaga Kam bas geluhku. O Tuhan pernehen pusuhku, si ertedeh ate man baNdu. Kugelem pedah ras padanNdu, kusembah Kam ibas geluhku.
    2. Ku sembah Tuhan Penebusku, si mereken kekelengenNa. Alu tutus reh aku Tuhan ras kerina isi jabungku. O Tuhan pernehen pusuhku, si ertedeh ate man baNdu. Kugelem pedah ras padanNdu, kusembah Kam ibas geluhku.
  2. Ertoto
  3. Ngoge Kata Dibata Jeremia 30 : 17-19.

“ Sebab Aku akan mendatangkan kesembuhan bagimu, Aku akan mengobati luka-lukamu, demikianlah firman TUHAN, sebab mereka telah menyebutkan engkau: orang buangan, yakni sisa yang tiada seorangpun menanyakannya. Beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku akan memulihkan keadaan kemah-kemah Yakub, dan akan mengasihani tempat-tempat tinggalnya, kota itu akan dibangun kembali di atas reruntuhannya, dan puri itu akan berdiri di tempatnya yang asli.

Nyanyian syukur akan terdengar dari antara mereka, juga suara orang yang bersukaria. Aku akan membuat mereka banyak dan mereka tidak akan berkurang lagi; Aku akan membuat mereka dipermuliakan dan mereka tidak akan dihina lagi.”

Renungan

Terkadang memang sulit bagi kita untuk mengucap syukur manakala kita sedang dalam penderitaan hidup. Hati dan pikiran kita dipenuhi dan dikuasai penderitan ketimbang sukacita yang telah dianugerahkan Allah bagi kita.

Allah telah memberi sukacita terbesar dalam kehidupan kita. Sukacita itu dapat kita bayangkan seperti  pemulihan yang didapatkan bangsa Israel dari penderitaan mereka. Penderitaan bangsa Israel digambarkan seperti yang dikatakan dalam Jeremia 30: 12 dam 14, “ Sungguh, beginilah firman TUHAN: Penyakitmu sangat payah, lukamu tidak tersembuhkan! Semua kekasihmu melupakan engkau, mereka tidak menanyakan engkau lagi. Sungguh, Aku telah memukul engkau dengan pukulan musuh, dengan hajaran yang bengis, karena kesalahanmu banyak, dosamu berjumlah besar.” Keadaan apa yang paling menakutkan dan menyedihkan kita ? Yaitu disaat kita berhadapan dengan maut “ penyakit yang tidak dapat di sembuhkan” dan orang orang yang kita kasih tidak lagi peduli, tidak lagi memperhatikan, tidak lagi mengingat kita. Kita sendirian menghadapi maut.

Dalam keadaan inilah Allah menyatakan pemulihanNya. BangsaNya yang tidak dapat disembuhkan dan ditolong, sekarang dapat disembuhkan dan ditolong. Karena Allah yang melakukannya. Allah menyembuhkan, Allah memulihkan, Allah membangun kota mereka kembali, sehingga nyanyian syukur akan terdengar kembali.

Dalam kehidupan kita saat ini, inilah yang dilakukan Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kita yang tidak sanggup lagi membebaskan dari kuasa dosa, yang telah kehilangan jalan dan arah untuk kembali kepada Allah,  sekarang Allah hadir dalam Tuhan Yesus untuk membebaskan kita dari kuasa dosa dan menjadi “Jalan” dan menuntun kita kembali kepada   Allah. Inilah sukacita terbesar yang kuasa tidak hanya untuk kehidupan kita tetapi menentukan kehidupan kita di surga.

Natal merupakan cara agar  kita diingatkan dan diteguhkan kembali sehingga kita tetap memiliki harapan, ketenangan, kesabaran, ketekunan,  kreatifitas dan ucapan syukur dalam menjalani kehidupan kita. Tuhan memberkati kita. Amin.

Ertoto kenca renungen.

  • Rende KEE GBKP No. 303:1,2
    • O Yesus Kam terang geluhku, Kam me si ngkelini tendingku, la kap lit si man kebiarenku. O Yesus, Kam me kap bentengku, e makana la lit gentarku, amin lit si jahat nderpa aku. O Bapa dengkeh pemindonku. Lit kap sada sura-surangku. Atan min aku ibas  rumahNdu sedekah geluhku.
    • O Yesus Kam terang geluhku. Kam me si engkawali aku  ibas paksa lit kesusahenku. O Yesus ajari min aku, gelah nggeluh ngikut p’ratenNdu arah dalan salang babai aku. O Bapa
  • Pertoton syafaat ras pertoton Tuhan.

Pdt. Tanda Pinem

GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *