Renungan Malam 28 Juli 2020

  1. Rende KEE GBKP No. 301:1,2.
    1. Nggo sikap kami k’rina, ndengkehken kataNdu. KesahNdu si Badia, nampati anakNdu. PedahNdu kap gegehku bage pe tendingku. Penampat bas geluhku, ndat kepentatenNdu.
    2. Pengasup kami k’rina ndengkehken kataNdu, lah tutus megikenca ajar ras pedahNdu. Kula tedingku ngada ku Kam o Tuhanku, kataNdu kap o Bapa pematang geluhku.
  2. Ertoto
  3. Ngoge Kata Dibata Daniel 2 : 20
    Berkatalah Daniel : “ Terpujilah nama Allah dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, sebab dari Dialah hikmat dan kekuatan!”
    Renungen
    Kita hidup dalam sebuah mata rantai kehidupan. Ada ikatan yang menghubungkan seseorang dengan orang lainnya. Dalam sebuah keluarga, ada ikatan darah. Dalam sebuah jemaat ada ikatan sesama orang yang telah diselamatkan. Ada ikatan sesama satu suku. Dalam pertemanan ada ikatan emosional. Dalam sebuah pekerjaan ada ikatan tanggung jawab pekerjaan. Yang paling luas adalah ikatan sebagai sesama mahkluk ciptaan Allah yang tinggal di bumi yang satu. Sebagai suatu mata rantai kehidupan maka apa yang dialami salah seorang anggota keluarga, pasti berdampak terhadap seluruh anggota keluarga.
    Daniel ada dalam lingkungan pemerintahan Nebukadnezar. Dia harus mengikuti pelatihan selama 3 tahun untuk dapat bekerja di istana Nebukadnezar (1:5). Namun pada tahun ke dua pemerintahan Nebukadnezar, terjadilah maka raja Nebukadnezar bermimpi dan hal itu membuat dia gelisah dan tidak dapat tidur (2:1). Raja meminta agar orang berilmu di seluruh Babel menceritakan apa mimpi dan makna mimpinya tersebut. Terhadap permintaan Raja tersebut, para orang berilmu berkata bahwa tidak seorang pun yang dapat memberitahukan mimpi dan arti mimpi raja selain dari dewa-dewa (2:11). Mendengar hal itu maka raja menjadi geram dan murka dan memerintahkan untuk melenyapkan semua orang bijaksana di Babel (2:12). Daniel dan teman-temannya yang masih dalam masa pendidikan di istana Babel juga merasa terancam akan dibunuh (2:13). Inilah contoh mata rantai kehidupan. Ketika raja yang gelisah, tidak bisa tidur, geram dan murka, tetapi orang lain yang ikut merasakan dampaknya. Terhadap situasi ini, Daniel dan teman-temannya memohon kepada Allah agar membukakan rahasia itu. Lalu Allah menyingkapkan rahasia itu kepada Daniel. Ayat renungan kita adalah ungkupan syukur Daniel kepada Allah. Daniel mengakui bahwa pada Allah ada hikmat dan kekuatan.
    Apa maknanya perkataan Daniel ini ? Dalam ungkapannya, Daniel mengakui bahwa bukan karena kepintarannya dan bukan karena pendidikan Babel, yang masih dijalaninya 2 tahun dari 3 tahun masa pendidikannya, maka Daniel memiliki kemampuan untuk mengetahui mimpi dan makna mimpi raja. Ini semua adalah hikmat Allah. Dari makna mimpi raja Nebukadnezar, Daniel tahu bahwa hanya Allah saja yang membuat kekuasaan raja Nebukadnezar, yang dilambangkan dengan patung berkepala emas, akan hancur.
    Dari pengalaman Daniel ini kita dapat merenungkan bahwa dalam hidup ini, kita harus ikut bertanggungjawab pada dampak yang diakibatkan orang yang memiliki pertalian dengan kehidupan kita. Walaupun secara langsung mungkin kita tidak turut dalam perbuatan itu, tetapi dampak yang dialami oleh yang orang yang memiliki ikatan dengan kita pasti turut kita rasakan. Kita tidak dapat mengatakan, itu bukan salahku, aku tidak ada hubungannya dengan peristiwa itu. Yang kita lakukan adalah memohon kepada Allah, sumber hikmat dan kekuatan, agar memberi kemampuan kepada kita untuk memberi solusi terhadap permasalahan itu. Allah memberi hikmat dan kekuatan bagi kita untuk menghadapi persoalan di mana kita memiliki ikatan dengan orang tersebut. Amin.
  4. Ertoto kenca renungen
  5. Rende KEE GBKP No. 338:3
    1. Pasu-pasu surga nari, kugejap tiap wari. Kepentaren berekenNdu, nehken sura-suraNdu. Pakeken lah min aku, jadi persuruhenNdu, jenda aku suruh kau, nehken kekelengenNdu.
  6. Pertoton syafaat ras pertoton Tuhan.

Pdt. Tanda Pinem

GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *