Renungan Malam 1 Juni 2020

  1. Rende KEE GBKP No. 279:1,2
    1. Kam kap Dibatangku, Kam inganku cicio, tegu-tegu aku, begiken pertotonku. Ernalem man baNdu, Kam pengarapenku. Kidekah geluhku, kupuji Kam Tuhan.
    2. Bere gegeh bangku, mekuah ateNdu min. Labuh kal tendingku, sampatiNdu aku min. ernalem man baNdu, Kam pengarapenku. Kidekah geluhku, kupuji Kam Tuhan.
  2. Ertoto
  3. Pembacaan Firman Tuhan I Korinti 2:1-5.
    “Demikianlah pula, ketika aku datang kepadamu, saudara-saudara, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu. Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar. Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah”.
    Renungan:
    Pada masa anak-anak, remaja atau pemuda kita mungkin pernah mengangan-angankan menjadi manusia super, paling tidak, kita mendambakan memiliki kemampuan di atas kemampuan orang-orang di sekitar kita. Dengan kemampuan seperti ini, kita merasa benar-benar ada, berarti, diperhatikan, dan sungguh-sungguh manusia. Kita menggangap inilah yang menyenangkan kita. Namun seiring perjalanan waktu, kita menyadari bahwa kita harus menerima kenyataan bahwa kita tidak memiliki kemampuan di atas rata-rata. Kita manusia biasa saja, bahkan manusia yang memiliki banyak kelemahan. Bisa jadi, kita merasa memiliki kelemahan dalam hal ketrampilan, kecakapan, fisik, kemampuan, kesehatan dan materi. Padahal kita merasa kita butuh semua itu untuk menghadapi kehidupan ini. Terkadang, kita juga bisa menjadi minder ketika kita melihat orang-orang di sekitar kita yang memiliki kemampuan yang tidak kita miliki.
    Dalam hal ini kita dapat belajar dari pengalaman Paulus, seperti bacaan kita malam ini. Paulus mengakui bahwa dia datang dalam kelemahan dan kegentaran. Dia menerima kenyataan bahwa dia lemah dan gentar. Tetapi dia memutuskan bahwa yang terutama bagi dia adalah iman terhadap Yesus Kristus yang tersalib dan keyakinan akan kekuatan Roh. Demikian juga kita pada saat ini, kita harus mengakui dan menerima kenyataan bahwa kita memiliki kelemahan dan kegentaran dalam menghadapi situasi hidup kita saat ini. Tetapi mari kita ambil keputusan bahwa yang terutama adalah iman terhadap Yesus Kristus dan keyakinan akan kuasa Roh Kudus. Dengan kekuatan Allah kita dimampukan untuk menghadapi kehidupan ini dalam segala kelemahan kita.
  4. Berdoa
  5. Bernyanyi KEE GBKP No. 275:1
    1. Kam Tuhan sekawalku, la lit kebiarenku. Amin gulut ukurku, ernalem tetap baNdu. Galumbang si merawa, jadi ibas geluhku. Lalap aku erpengendes, sabab Kam kap bentengku.
  6. Pertoton Syafaat ras Pertoton Tuhan.

Pdt. Tanda Pinem

GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *