- Rende KEE GBKP No. 279:1,2
- Kam kap Dibatangku, Kam inganku cicio, tegu-tegu aku, begiken pertotonku. Ernalem man baNdu, Kam pengarapenku. Kidekah geluhku, kupuji Kam Tuhan.
- Bere gegeh bangku, mekuah ateNdu min. Labuh kal tendingku, sampatiNdu aku min. ernalem man baNdu, Kam pengarapenku. Kidekah geluhku, kupuji Kam Tuhan.
- Ertoto
- Ngoge Kata Dibata 2 Korintus 1:3-4.
“ Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.”
Renungan
Gambar ini memperlihatkan keceriaan dan semangat hidup dalam diri orang-orang muda. Bukan berarti tidak ada penderitaan yang menantinya. Benar masih panjang perjalanan hidup dan banyak persoalan yang harus dihadapinya. Bagaimana kita menghadapi penderitaan hidup ini sehingga kita tetap memiliki keceriaan dan semangat hidup ?
Kita menginginkan agar penderitaan lenyap dari kehidupan kita. Kita merasa bahwa kita akan dapat mengucap syukur manakala penderitaan itu benar-benar telah lenyap dari kehidupan kita. Dalam hal ini, Paulus memperlihatkan kemampuannya untuk tetap mengucap syukur walaupun itu penderitaan itu tidak hilang dari pelayanannya. Bagaimana Paulus dapat mengucap syukur dalam penderitaannya itu.
Di dalam 2 Korintus 1, Paulus menceritakan bahwa dirinya telah mengalami penderitaan yang mengerikan. Dia mengatakan bahwa karena begitu mengerikannya penderitaan itu, dia merasa telah putus asa dan mati. Namun demikian, Allah telah menyelamatkan Paulus. Paulus juga meyakini bahwa Allah akan menyelamatkannya lagi. Dikatakan dalam 2 Kor.1:10, “ Dari kematian yang begitu ngeri Ia telah dan akan menyelamatkan kami: kepada-Nya kami menaruh pengharapan kami, bahwa Ia akan menyelamatkan kami lagi.” Hal inilah yang membuat Paulus sanggup mengucap syukur karena dia telah melihat pertolongan Allah dalam hidupnya dan Allah akan tetap menyelamatkannya. Paulus juga merasakan ada kekuatan bagi dirinya karena penghiburan yang diberikan jemaat Tuhan. “Dan pengharapan kami akan kamu adalah teguh, karena kami tahu, bahwa sama seperti kamu turut mengambil bagian dalam kesengsaraan kami, kamu juga turut mengambil bagian dalam penghiburan kami. (2 Kor. 1: 7). Jemaat yang mengambil bagian dalam penderitaannya, juga merupakan sumber pengiburan bagi Paulus.
Dalam renungan ini, kepada kita juga diperlihatkan makna lain dari penderitaan dan penghiburan. Paulus mengimani Allah adalah Allah yang penuh belas kasihan. Allah adalah sumber penghiburan. Paulus sanggup melihat ada kebaikan dalam penderitan-penghiburan yang telah diterimanya. Allah sebagai sumber penghiburan telah menghibur Paulus dan Paulus meyakini penghiburan berguna sebagai penghiburan bagi orang lain.
Pada saat ini, kita juga mengalami banyak penderitaan. Penderitaan yang belum kita tahu kapan berakhirnya. Namun demikian, bukan berarti kita tidak dapat memuji Allah. Kita tetap dapat memuji Allah, penuh keceriaan dan semangat ketika kita tetap mampu mengimani bahwa Allah adalah sumber penghiburan dan tetap mampu melihat belas kasihan Allah dalam hidup kita. Allah mengasihi kita dengan tetap memberikan kemampuan bertahan bagi kita. Ada jalan penghiburan yang menguatkan kita untuk terus berjuang. Kita tetap memiliki semangat berjuang. Kita juga menemukan hal-hal baru yang membuka jalan bagi kita untuk memperoleh kebutuhan hidup kita. Kita juga merasakan adanya kebersamaan kita dengan menghadapi penderitaan ini. Allah sumber penghiburan senantiasa menghibur kita. Amin
- Ertoto kenca renungen
- Rende KEE GBKP No. 379:1,2
- Tuhan tetap nemani geluhku dingen mereken dalan man bangku. Ernalem gelah tetap ras ertoto man baNa. Tuhan tetap nemani geluhku.
- Tuhan tetap nemani geluhku. Dingen mereken dalan man bangku. Tedeh ate tendingku ngidah kemulianNdu. Tuhan tetap nemani geluhku.
- Pertoton syafaat ras pertoton Tuhan.
Pdt. Tanda Pinem
GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan