Renungan Malam 30 November 2020

  1. Rende KEE GBKP No. 165:1,2.
    1. Bas IA ngenca lit kepe kek’lengen si mbelin. Yesus tersilang seh mate ‘lah aku terkelin. Tetap ukurku, tek aku baNa. Keleng ateNa mbelin kuasaNa. IA njayamsa geluhku k’rina malemna di ras IA.
    2. Man baNa ernalem dage, begiken KataNa. ‘Di meriah tah gulut pe, tetap temaniNa. Tetap ukurta, tek aku baNa. Keleng ateNa mbelin kuasaNa. IA njayamsa geluhku k’rina malemna di ras IA.
  2. Ertoto
  3. Ngoge Kata Dibata I Korintus 1 : 5 – 8.
    “ Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan, sesuai dengan kesaksian tentang Kristus, yang telah diteguhkan di antara kamu. Demikianlah kamu tidak kekurangan dalam suatu karuniapun sementara kamu menantikan penyataan Tuhan kita Yesus Kristus. Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus.”

Renungan

Sering kita mendengar istilah, ‘menunggu adalah pekerjaan membosankan”. Menunggu menjadi pekerjaan membosankan kaena kita di dalam posisi “berdiam diri”, tidak melakukan apa-apa, sedangkan tubuh kita memang dirancang untuk beraktivitas. Oleh karena itu modal menunggu adalah kesabaran. Terlebih lagi, ketika kita menunggu pertolongan untuk mengatasi persoalan kita. Menuggu bukan hanya persoalan membosankan tetapi juga telah menjadi persoalan kecemasan dan kekuatiran. Kita menunggu sambil merasakan ketakutan dan menganggap semua serba salah.
Dalam renungan malam hari ini, kita diingatkan tentang bagaimana kita menghadapi situasi “menunggu” itu. Paulus menyatakan kepada Jemaat Korinti, bahwa Tuhan Yesus Kristus akan datang kembali. Dalam menantikan kedatangan Tuhan Yesus Kristus kembali, Allah telah memberikan modal bagi Jemaat Korintus. Paulus menegaskan bahwa Tuhan Allah telah memperkaya Jemaat Korintus dalam segala hal, khususnya dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan. Artinya, pengenalan terhadap Tuhan Yesus Kristus telah membuat perubahan kehidupan dalam diri mereka. Paulus mengingatkan keadaan jemaat Krintus sebelum mereka dipanggil dan dipilih Allah. “ Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang.” (1 Kor 1:26) Jemaat Korintus telah diperlengkapi Allah dalam menantikan kedatangan Tuhan Yesus kembali. Dengan demikian,Jemaat Korinti tidak kekurangan dalam suatu karunia dalam menantikan pernyataan Tuhan Yesus Kristus.
Demikian juga halnya saat ini kita menunggu kedatangan Tuhan kembali. Tuhan Yesus telah datang ke dunia ini dalam rupa manusia . Dan Dia akan datang kembali pada waktu yang tidak dapat diketahui manusia. Saat ini kita merasakan bahwa waktu antara kehidupan kita dengan kedatanganNya, banyak peristiwa hidup yang terjadi. Seperti saat ini, kita mengalami kesulitan besar akibat pandemi ini. Misalnya kesulitan dalam hal kesehatan, ekonomi, persekutuan, keharmonisan rumah tangga dan sebagainya. Kesulitan-kesulitan hidup yang diperhadapkan dengan semakin mendekatnya perayaan-perayaan Natal dan Tahun Baru. Bertambah sedihlah hati kita ketika kita tidak dapat melakukan perayaan-perayaan Nayal dan Tahun Baru seperti selama ini.
Namun demikian, Allah bukannya membiarkan kita menunggu tanpa perlengkapan. Seperti Firman Tuhan ini, di dalam Tuhan Yesus Kristus, kita telah menjadi kaya dalam segala hal. Allah telah memberikan sukacita terbesar dalam hidup kita, yatu keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus. Tidak ada sukacita yang dapat melebihi sukacita karena keselamatan oleh anugrah Tuhan Yesus Kristus. Hidup kita dilengkapkan dengan kehadiran Tuhan Yesus dalam perjuangan hidup kita. Kita juga diperlengkapi dengan kebijaksana, kemampuan dan pengertian. Demikian juga, Allah memperlengkapi kita dengan memberikan jemaat Tuhan sebagai saudara-saudara kita.
Demikianlah kita menjalani masa-masa Advent ini dengan terus mengingat dan meyakini bahwa Allah telah memberikan perlengkapan bagi kita sehingga kita tidak berkekurangan dalam menantikan kedatangan Tuhan Yesus Kristus kembali. Dengan perlengkapan itu kita hadapi perjuangan hidup kita. dengan demikian, menunggu tidak menjadi membosankan dan mengkuatirkan. Tetapi kita menantikan kedatanganNya dengan sukacita. Tuhan Allah memberkati kita. Amin.

  1. Ertoto kenca renungen.
  2. Rende KEE GBKP No. 305:1,2
    1. O Tuhan, Kam me penampat ibas geluhku. O Tuhan Kam me cicionku, bas aru ateku. Angin meter, udan meder, Kam me kubunku. O Tuhan Kam me ikutenku, segedang geluhku.
    2. Enterem imbang-imbangku bas pertibi e. Si atena nirangkenku ras Kam kap Tuhanku. Kawali min, cikeplah min, lah la ku bene. O Tuhan Kam me pengarapen segedang geluhku.
  3. Pertoton syafaat ras pertoton Tuhan.

Pdt. Tanda Pinem

GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *