- Rende KEE GBKP No. 291:1,3.
Reff. M’riah ukur kami o, Bapa, nembah ‘rjimpuh ertoto baNdu. Kam o Tuhan ipuji kami, ermulia gelarNdu.- Bengket kami o Tuhan, ngadap ku lebeNdu. Reh kami muji muji gelarNdu, Tuhan si Badia. Reff.
- Bujur ning kami baNdu ban keleng ateNdu. IcukupiNdu k’rina si perlu, mbelin kal kuasaNdu. Reff.
- Ertoto
- Ngoge Kata Dibata I Tesalonika 4: 11 – 12.
“ Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri dan bekerja dengan tangan, seperti yang telah kami pesankan kepadamu, sehingga kamu hidup sebagai orang-orang yang sopan di mata orang luar dan tidak bergantung pada mereka.”
Renungan
Salah satu yang dibutuhkan batang padi ini untuk bertumbuh adalah air. Ada kalanya, pada saat batang padi ini selesai di tanam, terjadilah musim kemarau. Sungguh ini adalah permasalahan yang mengkhawatirkan seorang petani. Kehidupan kita juga tidak lepas dari permasalahan. Permasalahan hidup yang dapat saja membuat kita tidak bisa tenang, diliputi ketakutan dan kecemasan terhadap kemampuan kita mengatasi masalah itu dan ketidakpastian hasil bagi masa depan kita. Walaupun kita diliputi permasalahan hidup, sebagai orang yang percaya kepada Yesus Kristus, bukan berarti kita tidak dapat tenang menghadapinya. Ketenangan dalam menghadapi permasalahan hidup-lah yang diingatkan Paulus dalam renungan malam hari ini.
Berdasarkan 1 Tesalonika 3:4, kita ketahui Jemaat Tesalonika sedang menghadapi permasalahan. “Sebab, juga waktu kami bersama-sama dengan kamu, telah kami katakan kepada kamu, bahwa kita akan mengalami kesusahan. Dan hal itu, seperti kamu tahu, telah terjadi.” Untuk menghadapi kesusahan ini, Paulus memberikan nasehatnya. Paulus menasehatkan Jemaat Tesalonika “anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang”. Hidup tenang merupakan cara hidup yang berketetapan hati, bebas dari ketakutan, lemah lembut, damai dan sabar terhadap orang lain. Bagi kita, ketenangan hidup ini bersumber pada kasih Allah yang telah dianugrahkan kepada kita. Firman Tuhan dalam 1 Tesalonika 2:12-13, berkata, “dan meminta dengan sangat, supaya kamu hidup sesuai dengan kehendak Allah, yang memanggil kamu ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya. Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi dan memang sungguh-sungguh demikian sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.” Hal inilah yang membuat kita dapat hidup tenang. Paulus juga menganggap adalah suatu kehormatan, apabila orang yang telah percaya kepada Kristus, dapat hidup tenang. Hidup tenang merupakan suatu panggilan untuk memperaktekkan iman percaya kita. Inilah adalah suatu kehormatan.
Paulus juga menasehati Jemaat “untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri”. Salah satu hasil dari ketakutan dan kecemasan dalam diri kita adalah kita mempersoalkan perbuatan atau pekerjaan orang lain terhadap diri kita. Kita erpengakap situasinta enda jadi erkiteken kurangna perhatian ras penampat kalak si iakap kita banci nampati kita. Kita cendrung menyalahkan orang lain sebagai bagian penyebab permasalahan kita. Tetapi bagi orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, kita tidak perlu mempersalahkan orang lain sebagai penyebab permasalahan kita. Karena kita yakin, Tuhan tetap bekerja dalam kehidupan kita, maka kita dengan tenang menghadapinya. Kita mengerjakan apa yang menjadi pekerjaan kita, “bekerja dengan tangan” kita sendiri. Dengan cara hidup seperti ini, orang yang belum percaya kepada Tuhan Yesus akan berlaku sopan terhadap kita dan kita tidak menggantungkan pemenuhan kehidupan kita pada orang luar.
Demikianlah, keselamatan yang dianugerahkan Allah memang membuat perubahan tujuan dan cara hidup kita. Kita merasakan ada panggilan Allah dalam perilaku kehidupan kita dan adalah suatu kehormatan bagi kita untuk dapat menyaksikan iman percaya itu. Kita jalani hidup kita dengan mempraktekkan hidup tenang, tidak mencampuri urusan orang lain dan mengerjakan pekerjaan kita. Tuhan memberkati kita. Amin.
- Ertoto kenca renungen.
- Rende KEE GBKP No. 320:1,2.
- Susah entah senang gia, ibas geluh enda. amin kita bas perbeben, ernalem man baNa. Nggeluh ‘bas Tuhan malem ateta, sibegiken pedahNa. Pindo gegeh ras pasu-pasuNa, ib’rekenNa man banta.
- Aminna latih mesera, gegeh ib’rekenNa. Tetap ernalem man baNa kidekah geluhta. Mejingkatlah ndahiken dahinNa, g’lah meriah ukurta. Sangap kalak si rembak ras Ia, terpujilah gelarNa.
- Pertoton syafaat ras pertoton Tuhan.
Pdt. Tanda Pinem
GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan