Renungan Malam 6 Desember 2020

  1. Rende KEE GBKP No.319:1,2
    1. Sada soranta muji Dibatanta, IA jine si njayam keg’luhenta. Lalap IA ‘ngkelengi tinepaNa, maler me kap tetap pasu-pasuNa.
    2. Sada soranta muji Dibatanta, S’lamat kita ban perkuah ateNa. AlokenNa kita jadi anakNa, Maler me kap tetap pasu-pasuNa.
  2. Ertoto
  3. Ngoge Kata Dibata Jesaya 26:12
    “ Ya TUHAN, Engkau akan menyediakan damai sejahtera bagi kami, sebab segala sesuatu yang kami kerjakan, Engkaulah yang melakukannya bagi kami.”

Renungan

Allah tidak berubah. Pada jaman dahulu, Allah telah memperkenalkan diriNya dengan perbuatan-perbuatan tanganNya. Dengan perbuatan-perbuatan tanganNya kita mengenal dan menyebut nama Allah itu. Misalnya, Pemazmur Allah itu, katanya, “ Tetapi Engkau, ya Tuhan, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih dan setia.” (Maz. 86:15). Pemazmur menyebut Allah berdasarkan pengalaman hidup bangsaNya, khususnya perbuatan Allah terhadap bangsaNya yang membebaskan dari perbudakan Mesir, menuntun di padang gurun dan memberikan tanah Kanaan menjadi milik bangsaNya. Perbuatan Allah ini sekaligus menunjukkan sifat Allah, dan sifat Allah ini tidak berubah. Hal inilah yang membuat kita saat ini dapat mengimani dan berharap kepada Allah. Jaman berubah, tantangan jaman juga berubah, tetapi Allah tidak berubah dalam perbuatan dan sifatNya.
Demikian juga halnya ketika kepada kita diwartakan tentang Nabi Jesaya yang berbicara tentang Allah yang mendatangkan damai sejahtera bagi bangsaNya. Pada jaman Nabi Jesaya ini, damai sejahtera berarti penghukuman terhadap penjajah bangsaNya, pembebasan terhadap bangsaNya dan pembaharuan hubungan dengan bangsaNya melalui penghapusan dosa bangsaNya. Jesaya menyadari bahwa damai sejahtera ini hanya mungkin terjadi karena kemahakuasan dan kasih Allah.
Dalam kehidupan kita saat ini, kita tetap percaya Allah tetap berkarya demi damai sejahtera umatNya. Seperti dahulu Allah mendatangkan damai sejahtera kepada bangsaNya Israel, demikian juga saat ini Allah tetap menyediakan damai sejahtera kepada umatNya. Benar, situasi kebutuhan bangsa Israel pada waktu itu dan apa yang kita butuhkan saat ini tidaklah sama. Tetapi Allah yang menyediakan damai sejahtera itu tetaplah sama. Allah mengetahui kerinduan kita, kebutuhan kita dan perjuangan kita untuk memperoleh damai sejahtera. Kita mengharapkan agar kita tetap memperoleh damai sejatera di tengah-tengah kesulitan kesehatan, kesulitan ekonomi dan kesulitan akibat bencana saat ini. Dalam hal ini kita mengakui bahwa Allah-lah yang mampu menyediakan damai sejahtera bagi umatNya. Kita menyadari ketidakmampuan dan keterbatasan kita dalam mengupayakan damai sejahtera. Kita sadar bahwa segala kemampuan, ketrampilan dan keahlian manusia memiliki keterbatasannya. Kita meyakini bahwa hanya karena kemahakuasaan dan kasih Allah maka manusia beroleh damai sejahtera. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati, kita memohon kepada Allah untuk memberkati kita dengan damai sejahtera.
Kita jalani kehidupan kita di minggu ini dengan tetap memohon berkat damai sejahtera atas perjuangan hidup kita.
Tuhan Allah memberkati kita dengan damai sejahtera. Amin.

  1. Ertoto kenca renungen.
  2. Rende KEE GBKP No. 325:1,2
    1. Tuhan itengah-tengahta m’reken pasu-pasuNa. Maler desken lau si mbelin, lanai lit si terulin. Usekenlah min KesahNdu, temani geluh kami. Gegeh kami plimbarui, k’rina jadi mehuli.
    2. Tuhan itengah-tengahta, reh riahna ukurta. Reh tenengna pertendinta, reh damena pusuhta. Usekenlah min KesahNdu …
  3. Pertoton syafaat ras pertoton Tuhan.

Pdt. Tanda Pinem

GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *