Renungan Malam 9 November 2020

  1. Rende KEE GBKP No. 205:1,2.
    1. Rehlah min o Tuhan, sikap kami k’rina ersembah man baNdu jenda. Nusurlah min Tuhan bahan sikap k’rina, ukur kami pebadia. O Bapa, b’re gelah daten pasu-pasu kami k’rina enda.
    2. Tuhan Dibatanta lit bas rumah enda, nembah kita k’rina baNa. Alu kehamaten mungkuklah man baNa, kula, tendi pe kerina. Aloken KataNa ras Pasu-pasuNa, usekenNa banta.
  2. Ertoto
  3. Ngoge Kata Dibata Mazmur 20 : 2 – 3.
    “ Dibatalah si mperdiateken kam tupung i bas kiniseran. Dibata nu Jakuplah si ngkawali kam ! IsampatiNalah kam i bas RumahNa si badia nari, iberekenNalah penampat i deleng Sion nari.”

Renungan

Kita menyadari bahwa kita memiliki keterbatsan, misalnya dalam hal kebijaksanaan, pemahaman, kemampuan dan kekuatan. Kita memang membutuhkan bantuan untuk menghadapi kehidupan ini. Bantuan itu dapat berasal dari keluarga kita, persekutuan kita, persahabatan kita dan lingkungan kita. Namun bantuan ini juga memiliki kebeterbatasannya. Oleh karena itu kita memang membutuhkan “kuasa” dari yang menciptakan kita, yang mengerti kita dan yang kuasanya yang tidak terbatas.
Hal inilah yang kita pahami dari doa permohonan Pemazmur ini. Pemazmur menyampaikan permohonannya kepada Allah untuk raja. Seorang raja tentunya memiliki kuasa yang besar. Dia memiliki kuasa atas hukum, kekuatan “tidak terbatas” atas rakyatnya dan dapat mengerahkan seluruh pejabatnya, tenaga ahlinya, dan kekuatan rakyatnya untuk membantu dirinya. Walaupun raja memiliki kekuatau besar, namun Pemazmur menyadari bahwa kekuatan raja itu juga terbatas. Seorang raja yang memiliki kekuasaan sekalipun tetap membutuhkan berkat dalam menjalankan pemerintahannya. Oleh karena itu Pemazmur memohon berkat kepada Allah.
Permohonan Pemazmur ‘agar Allah memberkati raja’ menunjukkan bahwa di atas kekuasaan raja ada kuasa yang lebih berkuasa atas seorang raja itu. Permohonan ini sekaligus juga menunjukkan bahwa Allah yang berkuasa atas kehidupan dan kepemimpinan seorang Raja. Atas kehendak Allah-lah maka seorang raja dapat memimpin rakyatnya.
Pemazmur memohon berkat Allah agar Allah memperhatikan seruan raja pada waktu kesesakannya. Pemazmur memohon perlindungan Allah dan pertolongan Allah. Keyakinan Pemamzur untuk memohon berkat Allah ini diperkuat dari pengalaman nenek moyang mereka. Bahwa Allah-lah yang menjadikan Jakup dan keturunannya menjadi bangsa yang besar. Demikian juga Pemazmur meyakini bahwa karena kuasa Allah maka raja dapat memimpin rakyatnya yang besar.
Demikian juga-lah kehidupan kita saat ini. Kita menyadari keterbatasan kita, terlebih ketika saat ini kita diperhadapkan dengan kesulitan yang besar dan berkepanjangan di masa pandemi ini. Seorang raja yang berkuasa pun tetap membutuhkan berkat, apalagi kita yang terbatas kebijaksanaan, pemahaman, kemampuan dan kekuatan kita. Oleh karena itu tetaplah kita memohon berkat- berkat Allah dalam kehidupan kita. Allah-lah yang memperhatikan seruan kita, membentengi dan menolong kita.
Kita jalani kehidupan kita dengan memaksimalkan kebijaksanaan, pemahaman, kemampuan dan kekuatan kita. Kita hidup dalam suasana saling memperhatikan, saling mendukung dan saling membangun di antara keluarga, persekutuan dan lingkungan kita. Dan di atas semuanya itu, kita percaya dan memohon bahwa oleh karena berkat Allah-lah kita mampu menjalani kehidupan kita. Tuhan memberkati kehidupan kita. Amin.

  1. Ertoto kenca renungen.
  2. Rende KEE GBKP No. 204:1.3.
    1. Pasu pasu ni Tuhanta , si nemani geluhta. Tiap wari seh man banta, la ersibar ngaruhna. Aku pe, aku pe, pasu-pasu aku pe.
    2. I ja ndia si ndarami si ngkawali geluh e. Yesus ngenca si nampati, maka kita la bene. Aku pe, aku pe, sampatilah aku pe.
  3. Pertoton syafaat ras pertoton Tuhan.

Pdt. Tanda Pinem

GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *