Renungan Malam 9 Oktober 2020

  1. Rende KEE GBKP No. 374:1,2.
    1. Yesus ulu kegeluhenku, Kam me ngenca pengendesenku. Lalap tedeh ate pusuhku, kupehaga Kam bas geluhku. O Tuhan pernehen pusuhku, si ertedeh ate man baNdu. Kugelem pedah ras padanNdu, kusembah Kam ibas geluhku.
    2. Kusembah Tuhan penebusku, si mereken kekelengenNa. Alu tutus reh aku Tuhan ras kerina isi jabungku. O Tuhan pernehen pusuhku …
  2. Ertoto
  3. Ngoge Kata Dibata Kuan-Kuanen 17:1
    “Madin man la erbengkau tapi dame, asangken man rula-ula i bas rumah si dem perjengilen.”

Amsal : 17 : 1
“ Lebih baik sekerat roti yang kering disertai dengan ketenteraman, dari pada makanan daging serumah disertai dengan perbantahan.”

Renungan

Keluarga bukan hanya sekumpulan suami-istri dan anak-anak karena ikatan darah. Keluarga merupakan sebuah ikatan yang penting dalam menghadapi tantangan kehidupan ini. Salah satu yang menjadikan keluarga itu menjadi penting mengingat banyaknya tawaran-tawaran dan godaan dari agama-agama lain. Perhatian kita tertuju pada peranan keluarga saat ini.
Firman Tuhan yang menjadi renungan malam hari ini memperlihatkan dua suasana dalam dua keluarga, yaitu suasana ketentraman dan suasana perbantahan.
Dikatakan dalam keluarga yang pertama bahwa keluarga itu makan sekerat roti kering. Istilah “makan sekerat roti kering” memperlihatkan jumlah roti yang sedikit dan kualitas roti yang rendah. Roti itu tidak lagi segar, sudah menjadi kering. Keadaan yang serba terbatas ini menjadi lebih baik karena ada ketentraman dalam keluarga itu. Ketentraman menjadikan keluarga itu dapat memakan makanan, sekalipun jumlahnya sedikit dan dengan kualitas rendah.
Keadaan ini dibandingkan dengan keluarga kedua. Disebutkan keluarga ini memakan daging. Kata “daging” dalam hal ini merujuk kepada daging binatang yang disembelih, bukan untuk korban dalam ibadah, melainkan untuk pesta makan bersama sesudah selesai ibadah. Namun demikian, suasana makan mewah setelah selesai ibadah itu diisi dengan pertengkaran. Pertengkaran ini, apakah karena memperebutkan bagian dagingnya atau pertengkaran karena sebab yang lainnya, menunjukkan bahwa penyembahan mereka tidak berdampak dalam sikap dan perilaku sehari-hari. Setelah keluarga itu beribadah, dalam pesta makannya, justru mereka bertengkar. Pertengkaran ini menjadikan ibadah dan makanan keluarga itu menjadi tidak lebih baik.
Dari kedua contoh keluarga ini, kita dapat melihat bahwa bukan jumlah atau jenis makanannya yang menjadikan keluarga itu lebih baik. Keluarga itu menjadi lebih baik ditentukan oleh suasana dalam keluarga itu sendiri. Inilah pesta yang sesungguhnya yaitu adanya ketentraman dan persekutuan di dalam keluarga itu. Suasana keluarga yang tentram, dame, membuat semua anggota dapat menerima kenyataan kehidupan yang terjadi. Keluarga itu dapat menerima makanan walaupun sekerat roti kering Se isi keluarga dapat bertahan walaupun dalam situasi yang sulit. Keluarga itu tidak menyalahkan situasi yang sulit dan keadaan keluarganya dan berpindah keyakinan untuk memperbaiki keadaan hidupnya.
Suasana keluarga yang tentram merupakan tempat pemeliharaan dan penerusan iman. Jika kita berkata tentang tanggung jawab untuk memelihara dan meneruskan iman agar anggota keluarga dapat terus bertahan dan bermisi, maka suasana ketentraman keluarga itu sangat menentukan. Dengan suasana ketentraman dan persekutuan, perbuatan Tuhan Allah tetap diingat dan Firman Tuhan itu dipraktekkan, menjadi kesaksian hidup, dan menjadi teladan pendidikan dan pengajaran bagi se isi keluarga. Keluarga merupakan tempat yang tangguh dalam melakukan pembinaan, pertumbuhan dan perkembangan iman. Dengan demikian, walaupun disekitar kita banyak tawaran dan godaan, se isi keluarga tetap mempercayakan hidupnya kepada Tuhan Yesus Kristus. Tuhan Yesus memberkati ketentraman suasana tiap-tiap keluarga Kristen. Amin.

  1. Ertoto kenca renungen
  2. Rende KEE GBKP No. 296:1,2.
    1. Man baNdu Yesus Tuhanku, kuendesken geluhku. Nggeluh sikeleng-kelengen, nggit sisampat-sampaten. Erbuah Kata ni suan, bas kita anak Tuhan. Erbuah Kata ni suan, bas kita anak Tuhan.
    2. Nggeluh sitatang-tatangen, kita radu megegeh. Nggit kita ngalemi salah, pusuh dame meriah. Erbuah Kata ni suan …
  3. Pertoton syafaat ras pertoton Tuhan.

Pdt. Tanda Pinem

GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *