- Rende KEE GBKP No. 291:1,3
- M’riah ukur kami o Bapa, nembah ‘rjimpuh ertoto baNdu. Kam o Tuhan ipuji kami, ermulia gelarNdu. Bengket kami o Tuhan, ngadap kulebeNdu. Reh kami muji-muji gelarNdu Tuhan si Badia.
- Bujur ning kami baNdu, ban keleng ateNdu. IcukupiNdu k’rina si perlu. Mbelin kal kuasaNdu. Bengket kami o Tuhan …
- Ertoto
- Ngoge Kata Dibata I Samuel 12 : 24
“ Hanya takutlah akan TUHAN dan setialah beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu, sebab ketahuilah, betapa besarnya hal-hal yang dilakukan-Nya di antara kamu.”
Renungan
Allah menciptakan kita memiliki rasa takut. Seberani-beraninya manusia, mereka juga memiliki ketakutan. Hanya saja terkadang rasa takut itu ditempatkan pada hal-hal yang tidak pada tempatnya. Ada orang yang pada peluru dia tidak takut, tetapi melihat jarum suntik dia gemataran. Menghadapi orang banyak banyak, dia berani tetapi melompat ketika melihat kecoa. Kita lebih takut akan perkiraan kita ketimbang pada kuasa yang mengatur kehidupan kita. Dalam hal ini kita melihat dalam hal apa kita seharusnya takut.
Bagian bacaan Firman Tuhan yang menjadi renungan malam hari ini merupakan bagian dari perikop pidato perpisahan Samuel. Samuel sudah menyelesaikan tugasnya. Bangsa Israel sekarang telah memiliki seorang raja. Rajalah yang akan memimpin mereka. Nina Samuel, “Kerina pagi erdalan alu mehuli adi ipahagandu TUHAN Dibatandu, isembahndu IA, ibegikenndu KataNa, ras ipatuhindu kerina PedahNa, bage pe kam adi kam ras rajandu ngikutken IA.” (I Samuel 12:14). Oleh karena itu Samuel menegaskan agar bangsa Israel dan raja mereka harus takut akan Allah dan menyembah Allah. Hal ini juga karena mengingat kebaikan yang telah dilakukan Allah dalam kehidupan mereka.
Dari apa yang dikatakan Samuel ini kita melihat ada dua hal. Pertama, takut dan menyembah Allah karena banyak yang telah dilakukan Allah dalam kehidupan mereka. Kedua, takut dan menyembah Allah merupakan jaminan masa depan yang baik dalam kehidupan mereka.
Demikian juga dalam kehidupan kita saat ini, kita takut akan Allah dan menyembah Allah. Ketika rasa takut meliputi manusia maka biasanya manusia menjauh atau menghindari sesuatu yang menakutkan itu. Takut kepada Allah justru membuat manusia datang kepada Allah. Dalam takut dan menyembah Allah ada rasa takjub dan hormat. Allah-lah pencipta kita. Allah memiliki kita dan berkuasa atas kehidupan kita. Takut dan menyembah Allah karena kita merasakan betapa banyak kebaikan Allah dalam hidup kita dan di dalam Allah kita memperoleh jaminan kebaikan hidup masa depan kita. Kita datang dengan kerendahan hati dan memasrahkan diri kepadaNya. Mengimani dan mengamini Tuhan sebagai Juruselamat. Memahami murka Allah terhadap dosa dan betapa dahsyatnya penghakimanNya terhadap dosa. Mendorong kita hidup berkenan kepadaNya, mengikuti jalanNya, melayaniNya dan mengasihiNya. Takut akan Allah berarti mempercayai dan mengakui kuasa Allah dalam hati, pikiran, perkataan dan perbuatan kita.
Mari kita persiapkan diri kita dalam ibadah minggu kita pada esok hari. Ibadah kita merupakan salah satu bagian dari takut akan Allah dan menyembah Allah. Kita persiapkan tubuh, roh dan jiwa kita untuk beribadah minggu esok hari. Tuhan Yesus memberkati kita. Amin.
- Ertoto kenca renungen.
- Rende KEE GBKP No. 334:1,2
- Tuhan kap si empuna geluhta, gegehta pe IA simerekenca. Kiniteken pe ras pemetehta e pe IA sinjujurkenca. IA kap erbanca kita sanggap, tetaplah man IA kita ngarap. ‘Di reh susah b’reNa erpang luah, tendi kula mejuah-juah.
- Dage tetaplah bulat ukurta, geluhta pe lalap min erguna. Lagu langkah pe la sia-sia, gelar Tuhanlah ermulia. Adi jumpa kita si mesera, pengarapen ula kal min pera. Kune riah ukur kita jumpa, nehken bujur ula kal lupa.
- Pertoton syafaat ras pertoton Tuhan.
Pdt. Tanda Pinem
GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan