Renungan Malam 15 Juni 2020

  1. Rende KEE GBKP No. 208:1,2.
    1. Tuhanku, Kam saja me kuban Penampatku. Amin kuja perdalan geluhku, Penampatku. Man baNdu kap ku pindo penampat. KelengNdu e, arapenku tetap.
    2. Tuhanku, Kam me si perkeleng, ikutenku. ‘Bas dalinNdu geluhku la sirang, ikutenku. Medalit pet ah susah dalanku, la guling kap ban tanNdu me negu.
  2. Berdoa Sebelum Pembacaan Firman Tuhan
  3. Pembacaan Firman Tuhan Matius 1:17
    “ Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus ”.

Renungan
Permulaan kitab Matius berisi tentang silsilah dari Abraham sampai Kristus. Hal ini untuk menunjukkan garis keturunan Yesus Kristus. Bahwa Yesus benar keturunan Abraham, keturuan Raja Daud. Dengan demikian Yesus adalah Mesias yang memang benar berasal dari keturunan Daud, seperti dinubuatkan dalam Jeremia 23:5 “ Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri ”.
Namun yang menarik, dalam sebuah daftar silsilah, kita tidak dapat menghindar dari ingatan sejarah kehidupan orang yang ada dalam daftar silsilah itu. Kita tidak dapat memilih siapa nenek moyang kita dan mengganti posisi mereka. Apakah perbuatannya baik dan benar atau sebaliknya, mereka yang ada sebelum kita telah membuat sejarah hidup mereka.
Demikianlah dalam Kitab Matius, disebutkan nama-nama nenek moyang bangsa Israel. Pada ayat 6, disebutkan Daud mengambil Betsyeba, istri Uria, menjadi istrinya. Begitu juga pada ayat 11, disebutkan keturunan Daud dibuang ke Babel. Keturunan Daud mengakui bahwa inilah sejarah hidup nenek moyang mereka. Namun sejarah bukan sekedar kenangan. Dalam sejarah mereka, kita memahami bagaimana tindakan Allah dalam hidup mereka. Seperti ungkapan dalam Mazmur 32:10, “Banyak kesakitan diderita orang fasik, tetapi orang percaya kepada TUHAN dikelilingi-Nya dengan kasih setia”. Bangsa Israel mengakui bahwa Allah ada dalam perjalanan sejarah kehidupan nenek moyang kita, baik memberikan berkatnya atau penghakimanNya. Itulah yang membentuk sejarah mereka.
Kita dapat mengatakan bahwa sejarah hidup adalah sejarah tindakan kasih Allah dalam dunia. Kita dapat belajar bagaimana tindakan Allah dari sejarah kehidupan nenek moyang dan orang tua kita. Bagaimana mereka merespon tindakan Allah. Pemahaman iman yang kita miliki saat ini merupakan warisan dari nenek moyang atau pendidikan dari orang tua kita. Bagi kita saat ini, mungkin bukan hanya pemahaman iman yang kita dapatkan, tetapi kita juga memperoleh nama besar, modal kehidupan lainnya. Bersyukurlah kita. amin.

  1. Berdoa Setelah Renungan
  2. Rende KEE GBKP No. 388:1,3.
    1. Tupung tayang aku nginget Kam, gedang berngi kuukuri Kam. Sabab Kam si nampati aku, o Dibata tedeh ‘teku Kam. O Dibata Kam kap Dibatangku, kudahi tedeh ateku Kam. Mesikel aku nandangi Kam desken taneh si enggo kerah. Bage me muasna tendingku, man baNdu Tuhan Dibatangku.
    2. Nteguh cikep tanku o Tuhan, teneng ukurku adi ras Kam. La ku mbiar jumpa percubaan malem ate ‘di rembak ras Kam. O Dibata, Kam kap Dibatangku …
  3. Pertoton Syafaat ras Pertoton Tuhan.

Pdt. Tanda Pinem

GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *