Renungan Malam 21 Agustus 2020

  1. Rende KEE GBKP No. 385:1,3.
    1. Kam me o Tuhan pematang g’luhku, Kam empuna tendingku. Tedeh ateku sikel ukurku rembak tetap min ras Kam. RembakkenNdu aku ku kayu persilangNdu. RembakNdu aku, rembakkenNdulah ku lebeNdu o Tuhan.
    2. Seh kal senangna seh kal riahna rembak ras Kam o Bapa, sanga ertoto entah ersembah ukur pusuh ermegah. RembakkenNdu aku …
  2. Ertoto
  3. Ngoge Kata Dibata 2 Korintus 10: 16 – 18.
    “Ya, kami hidup, supaya kami dapat memberitakan Injil di daerah-daerah yang lebih jauh dari pada daerah kamu dan tidak bermegah atas hasil-hasil yang dicapai orang lain di daerah kerja yang dipatok untuk mereka. “Tetapi barangsiapa bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan.” Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan.”
    Renungan

Lit kuan kuan kalak Karo singatakenca bagi si naka buluh. Sada bagin iangkat, sada bagin nari ipeteruh. Demikianlah dalam hidup bila kita suka membanding-bandingkan, yang satu diangkat dan satu lagi direndahkan. Inilah yang dialami Paulus dengan jemaat Korintus.
Salah satu permasalahan yang dihadapi Paulus dalam pelayanen pekabran injil adalah permasalahan pujian diri. Pelayan-pelayan lainnya telah membuat pujian diri mereka dengan membandingkan pelayanen mereka dengan pelayanan Paulus. Paulus sebenarnya tidak ingin membuat pujian terhadap dirinya sendiri karena mengganggap jemaat Korintus adalah bukti nyata pemilihan Allah terhadap kerasulannya dan pelayanannya. Dikatakannya dalam 2 Korintus 3:1-3, “Adakah kami mulai lagi memujikan diri kami? Atau perlukah kami seperti orang-orang lain menunjukkan surat pujian kepada kamu atau dari kamu? Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang. Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.” Demikian juga dalam 2 Korintus 5: 12, dikatakan “Dengan ini kami tidak berusaha memuji-muji diri kami sekali lagi kepada kamu, tetapi kami mau memberi kesempatan kepada kamu untuk memegahkan kami, supaya kamu dapat menghadapi orang-orang yang bermegah karena hal-hal lahiriah dan bukan batiniah.” Namun kenyataanya, pemahaman jemaat korintus telah digerogoti perlombaan pemujian diri ini. Dituliskan dalam 2 Korintus 11:3 “Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.” Oleh karena itu, Paulus mengajarkan kepada jemaat Korintus untuk melihat kembali pelayanan Paulus dan pemahaman Paulus.
Tujuan hidup Paulus adalah memberitakan Injil. Dan Paulus menyadari bahwa Allah telah memilihnya untuk memberitakan Injil kepada orang bukan Yahudi. Dikatakan dalam Galatia 1:15-16, “Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya, berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaatpun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia;” Kemegahannya bukan berasal dari pujian dari manusia tetapi Paulus bermegah karena dia meyakini Allah telah memilihnya sejak dalam kandungan untuk memberitakan Injil kepada orang bukan Yahudi. Paulus mengerjakan anugerah pelayanen pekabaran Injil ini dengan bersungguh-sungguh. Paulus percaya bahwa pelayanan dan kekuatan untuk melaksanakannya adalah anugerah Allah. Oleh karena itu Paulus menghindari pemujian diri. Dia sudah sangat bermegah dengan anugerah Allah.
Demikian juga dalam kehidupan kita saat ini pemujian diri dapat mengakibatkan penyombongan diri. Penyombongan diri dapat membuat orang menggangkat yang satu dan merendahkan pihak lainnya. Pemujian diri mendatangkan tuntutan – tuntutan yang berlebih-lebihan. Hidup menjadi semacam pertandingan yang melelahkan dan tidak ada ujungnya. Oleh karena itu, yang terutama bagi kita saat ini adalah merasakan hidup kita ini adalah anugerah Allah dan kita bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tanggungjawab dari anugerah itu. Amin.

  1. Ertoto kenca renungen
  2. Rende KEE GBKP No. 255:1,4
    1. Talenta sinib’reken Dibatana, jadi min erlipat ganda, tutus ateta ndahiken dahinNa, amin pe mberat tapina ermulia. Kalak si malang nandangi Tuhan, lakap nggit nimbak labo nggit nogan. Maka dahikenlah alu tutus, ola lakoken alu mekarus.
    2. Ulihta lit kap bas Tuhan Dibata, mulia rikut mehaga. Adi perkisat la kel lit gunana, jelma mejingkat maka ngena ateNa. Kalak si malang …
  3. Pertoton syafaat ras pertoton Tuhan.

Pdt. Tanda Pinem

GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *