- Rende KEE GBKP No.333:1,5
- Tuhan e tuhu melias perkuah. Ia ‘rbanca kita mejuah-juah. Ia me si erbanca ukur m’riah, Yesus e sinjadiken kita ‘rbuah.
- Si tegu k’rina temanta si kote, sibaba ku Tuhan ukurna jore. Damai biri-biri la ibas karang, taruhken ku rarasen jumpa senang.
- Ertoto
- Pengogen Kata Dibata Amsal 27:10
“ Jangan kautinggalkan temanmu dan teman ayahmu. Jangan datang di rumah saudaramu pada waktu engkau malang. Lebih baik tetangga yang dekat dari pada saudara yang jauh”.
Renungen
Mungkin pernah si begi entah si idah tulisen nina, “ Mama …. la man sampaten”. Mungkin dia merasa sendirian, karena disaat dia membutuhkan pertolongan dari seseorang yang dia yakini dan dia harapkan dapat menolong dia, namun dia tidak mendapatkannya, sehingga dia mengatakan aku tidak butuh lagi pertolonganmu. Namun, kenyataannya sejak dari kandungan sampai akhir hidup kita, ada orang-orang yang berperan serta mendukung kehidupan kita, apakah mereka itu saudara sedarah atau bukan. Di dalam perjuangan hidup ini, kita menyadari bahwa kita tidak sendirian dalam memperoleh hasil yang kita terima. Ada berkat Allah yang memampukan kita, ada kerja keras yang kita lakukan dan ada teman-teman yang mendukung perjuangan kita.
Bacaan yang menjadi renungan malam ini mengungkapkan kepada kita tentang arti sebuah pertemanan, sebuah perintah yang kita lakukan bagi mereka yang telah mendukung perjuangan hidup kita. Ini adalah perintah yang harus kita lakukan sebagai orang takut akan Allah. Perilaku orang yang berhikmat, orang yang takut akan Allah adalah mengingat teman-teman yang telah mendukung kehidupan mereka. Kita menyakini dan mensyukuri bahwa berkat Allah-lah yang telah menempatkan teman-teman yang mendukung perjuangan hidup kita. Kita mengingat kebaikan-kebaikan yang mereka lakukan dalam mendukung kehidupan kita. Sebaliknya, jangan kita meremehkan dan mengabaikan perbuatan mereka. Seakan-akan mengganggap yang mereka lakukan tidak mempunyai pengaruh dalam hidup kita. Kita dapat membayangkan pentingnya pertemanan itu di saat penderitaan. Teman dekat, bukan sekedar jarak, tetapi teman karena hubungan sosial dan emosional yang dekat, akan segera tergerak hatinya dan cepat memberi pertolongan kepada kita. Hal ini dibandingkan dengan saudara, baik dari segi jarak, hubungan sosial dan emosional, yang jauh akan susah tergerak hatinya dan lambat memberi pertolongan. Oleh karena itu, perintah ini mengatakan jangan tinggalkan teman kita, bahkan teman orang tua kita. Kita ada seperti saat ini kita adanya karena orang tua kita. Dalam kehidupan orang tua kita, untuk membesarkan kita, mereka juga memiliki teman. Dengan demikian, teman dari orang tua kita juga turut mendukung keberadaan kita sehingga kita ada seperti sekarang ini kita adanya. Kita tetap mempertahankan dan memelihara hubangan baik dengan teman-teman yang telah mendukung kehidupan kita.
Terlebih di saat-saat ini, untuk kehadiran seorang teman dekat merupakan pendukung bagi kita untuk menjalani perjuangan hidup kita. Kita mengingat dan menjaga pertemanan kita Amin. - Ertoto
- Rende KEE GBKP No. 175:1,4
- Bage pedah Tuhan, sikeleng-kelengen. Ersada ukur tetaplah, sisampat-sampaten.
- Bas senang tah susah, pujilah gelarNa. Ras ibas toto pindolah, tentu isampatNa.
- Pertoton Syafaat ras Pertoton Tuhan.
Pdt. Tanda Pinem
GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan