- Rende KEE GBKP No. 168:1,3.
- Tegu aku o Tuhanku ibas dalan mesera. La lit ngasup ras gegehku, b’re min tanNdu negusa. Roti surga, roti surga, tetap b’reken man bangku. Tetap b’reken man bangku.
- Aru ate bas geluhku, Kam me sinampatisa. Lalap Kam me negu aku, gelah seh pe ku surga. Kam penampat, Kam penampat, lalap seh rasa lalap. Lalap seh rasa lalap.
- Ertoto
- Ngoge Kata Dibata Amsal 3 : 21 – 26.
Hai anakku, janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu, maka itu akan menjadi kehidupan bagi jiwamu, dan perhiasan bagi lehermu. Maka engkau akan berjalan di jalanmu dengan aman, dan kakimu tidak akan terantuk. Jikalau engkau berbaring, engkau tidak akan terkejut, tetapi engkau akan berbaring dan tidur nyenyak. Janganlah takut kepada kekejutan yang tiba-tiba, atau kepada kebinasaan orang fasik, bila itu datang. Karena Tuhanlah yang akan menjadi sandaranmu, dan akan menghindarkan kakimu dari jerat.
Renungen
Setiap harinya banyak yang kita butuhkan. Kita berusaha mencukupkan kebutuhan makanan, pakaian, biaya pendidikan dan banyak lainnya. Dalam mencari kebutuhan hidup itu kita juga harus berjaga-jaga. Dalam 1 Petrus 5:8, dikatakan situasi kehidupan di dunia ini, “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” Oleh karena kita tidak hanya memerlukan keterampilan untuk mencari kebutuhan hidup kita, tetapi kita juga memerlukan hikmat untuk menghadapi situasi ini.
Bahan renungan ini memperlihatkan perintah bagi kita untuk memelihara hikmat/ pertimbangan dan kebijaksanaan. Yang dimaksud dengan hikmat/pertimbangan adalah kemampuan berpikir logis, khususnya dalam membedakan antara pengaruh buruk dan pengaruh yang baik. Kita mengingat permintaan Raja Salomo dalam I Raja-Raja 3:9, “ Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?” Yang dimaksud dengan kebijaksanaan adalah pemahaman yang benar tentang cara menghadapi dan menyelesaikan masalah. Orang yang memelihara pertimbangan dan kebijaksanaan akan memperoleh berkat dalam hidup fisik, psikis dan rohani. Inilah yang memberi ketenangan pada jiwa. Mereka tidak menjadi lemah, tetapi bersemangat dan tetap mampu mengeluarkan potensi hidupnya. Ditengah –tengah jebakan iblis yang membuat buruk kehidupan, mereka yang memelihara pertimbangan dan kebijaksanaan justru memperlihatkan karakter yang indah seperti perhiasan di leher manusia. Mereka hidup tenang, aman, dapat tidur nyenyak dan tidak memiliki ketakutan terhadap malapeteka ketidakadilan dan kejahatan. Mereka tidak gentar terhadap adanya peristiwa yang mendatangkan bahaya dengan tiba-tiba. Lebih dari hal itu, orang yang menjaga dan memelihara hikmat tidak saja dipelihara dan dijaga hikmat, tetapi juga dipelihara oleh Tuhan sendiri. Tuhan yang menjadi kekuatan dan penuntun kehidupan kita.
Allah adalah sumber hikmat dan kebijaksanaan. Sama seperti permintaan Raja Salomo, kita juga meminta kepada Allah agar memberi hikmat dan kebijaksanaan bagi kita. Dengan demikian, di saat kita mencari kebutuhan hidup kita, kita terhindar tipu muslihat iblis yang ingin memperburuk keadaan kita. Sebaliknya orang yang memelihara pertimbangan dan kebijaksanaan, yang mendapatkan pemeliharaan Allah akan tetap bersemangat menghadapi kehidupan ini.
- Ertoto kenca renungen
- Rende KEE GBKP No. 288:1,2
- Ku ‘ndesken k’rina geluhku, anem melket aku. Tuhan penalemenku, tetap me ukurku. Ku simbak p’raten doni, ‘lah metunggung aku. Gegeh kuasaNdu ndemi, lah malem ateku.
- Bas paksa kesusahen pusuhku la gentar. Kam me kap penalemen, la kal aku mbiar. Mbelin keleng ateNdu si njayam geluhku. Senang kal kap ras Tuhan, ersurak tendingku.
- Pertoton syafaat ras pertoton Tuhan.
Pdt. Tanda Pinem
GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan