Renungan Malam 30 September 2020

  1. Rende KEE GBKP No. 399:1,3
    1. Mari surak puji Tuhan endeken nde enden m’riah, o surga doni kerina. Mari rende muji Ia alu ukur si meriah, puji gelarNa si Badia. La ‘ngadi-ngadi ku puji Kam Tuhan, bas k’rina dampar kegeluhen. Ersurak m’riah, pusuhku ibas Kam. Terpuji Tuhan rasa lalap.
    2. Mari surak puji Tuhan alu ukur ras tendinta, sabab Kam mehuli kap o Dibata. PulahiNdu aku ibas kiniseran doni enda. Kupuji Tuhan haleluya. La ‘ngadi-ngadi …
  2. Ertoto
  3. Ngoge Kata Dibata Mazmur 92:2-5.
    “ Adalah baik untuk menyanyikan syukur kepada TUHAN, dan untuk menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, ya Yang Mahatinggi, untuk memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi dan kesetiaan-Mu di waktu malam, dengan bunyi-bunyian sepuluh tali dan dengan gambus, dengan iringan kecapi. Sebab telah Kaubuat aku bersukacita, ya TUHAN, dengan pekerjaan-Mu, karena perbuatan tangan-Mu aku akan bersorak-sorai.”

Renungan.

Esok hari kita akan memasuki bulan Oktober. Sudah jalan 7 bulan pandemi ini kita jalani. Kesulitan-kesulitan hidup belum juga beranjak dari kehidupan kita. Lalu, bagaimana kita menghadapinya dan terus bertahan dalam kesulitan hidup ini ?
Di tengah-tengah situasi yang sulit ini, kita diajak untuk menaikkan pujian syukur kita kepada Allah. Hal ini bukan untuk mengingkari atau menolak kenyataan kesulitan yang sedang kita alami. Kita dapat melihat hal baik dari menyanyikan pujian syukur kepada Allah.
Bacaan yang menjadi renungan malam ini mengundang kita untuk menyanyikan pujian syukur kepada Allah. Pada ayat 5, Pemazmur mengungkapkan motif ucapan syukurnya. Dari hal ini, kita dapat memahami bahwa sebelum menyanyikan ungkapan syukur itu ada proses mengingat, merenungkan dan menemukan kebaikan perbuatan tangan Tuhan yang dilakukan Pemazmur. Hasilnya, Pemazmur mengatakan bahwa karena perbuatan tangan Allah maka dia bersukacita, bersorak-sorai. Berdasarkan hasil ini, Pemazmur menyatakan adalah baik untuk menyanyikan syukur, menyanyikan mazmur, dan memberitakan kasih setia Tuhan.
Mengapa Pemazmur menganggap baik menyanyikan syukur, menyanyikan mazmur, dan memberitakan kasih setia Tuhan ?
Ketika kita menyanyikan syukur, menyanyikan mazmur, dan memberitakan kasih setia Tuhan, perbuatan ini adalah perbuatan yang menyenangkan hati dan pikiran kita. Berdasarkan Mazmur 119:108, nyanyian syukur kita dapat juga menjadi persembahan korban kita. “Kiranya persembahan sukarela yang berupa puji-pujian berkenan kepada-Mu, ya TUHAN, dan ajarkanlah hukum-hukum-Mu kepadaku.”
Dengan menyanyikan syukur, menyanyikan mazmur, dan memberitakan kasih setia Tuhan maka kita akan memperoleh pemulihan terhadap hati, pikiran, tubuh, roh dan jiwa kita. Dengan bernyanyi maka perasaan kita ikut terbawa ke dalam hubungan yang erat dengan Allah. Kita mendekatkan hidup kita kepada Allah. Dengan bernyanyi maka jiwa kita akan dipenuhi dengan kehadiran Allah.
Dengan menyanyikan syukur, menyanyikan mazmur, dan memberitakan kasih setia Tuhan maka hal itu akan memperkuat keyakinan kita kepada kuasa dan kasih Allah.
Dengan menyanyikan syukur, menyanyikan mazmur, dan memberitakan kasih setia Tuhan, maka hati, pikiran dan perkataan diisi dengan hal-hal yang baik. Kita akan memiliki pikiran positip, memiliki percaya diri, dan semangat juang. Kita menjadi pribadi yang gembira. Hal ini akan meningkatkan kualitas relasi kita di dalam keluarga atau di manapun kita berada.
Dengan menyanyikan syukur, menyanyikan mazmur dan memberitakan kasih setia Tuhan, ini adalah tindakan yang menyenangkan hati Tuhan. Kita percaya Tuhan senang dengan pribadi yang menyenangkan, yang mempersembahkan syukur, yang mendekatkan dirinya kepada Allah, yang semakin yakin akan kuasa dan kasih Allah, yang berpikir positip dan bersemangat dalam hidup.
Di dalam situasi sulit, kita memohon agar Tuhan membukakan pikiran kita untuk dapat melihat perbuatan Allah dalam hidup kita dan menyanyikan syukur kepada Allah. Tuhan memberkati kita. Amin.

  1. Ertoto kenca renungen
  2. Rende KEE GBKP No. 217:1,2
    1. Meriahlah ukurta mujikenca, Dibata Raja Mbelin si Mulia, peb’linken min gelarNa si Badia, ban Ia ngerajaisa sinasana. Maka bujur nge Dibata man pujin, nai nai nari genduari seh pagin. Ban tandaiNa kita k’rina si suin, sembah Ia me madin.
    2. Dagena mari pujilah Dibata si inget min kerina pemereNa. ‘lah tetap ras megegeh pe tendinta, mehuli me jadi k’rajang jelma. Maka bujur nge Dibata…
  3. Pertoton syafaat ras pertoton Tuhan.

Pdt. Tanda Pinem

GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *