- Rende KEE GBKP No. 325:1,2.
- Tuhan itengah-tengahta, m’reken pasu-pasuNa. Maler desken lau si mbelin, lanai lit si terulin. Usekenlah min KesahNdu, temani geluh kami. Gegeh kami p’limbarui, k’rina jadi mehuli.
- Tuhan itengah-tengahta, reh riahna ukurta. Reh tenengna pertendinta, reh damena pusuhta. Usekenlah min KesahNdu …
- Ertoto
- Ngoge Kata Dibata 2 Raja – Raja 5 : 13
“ Tapi reh suruh – suruhenna ndeheri ia nina man Naaman, “ Tuan, adi isuruh nabi e min ndai kam ngelakoken sada – sada dahin si mesera, tentu enggo ilakokenndu e. Genduari ngkai maka la banci kam ridi saja gelah malem ?”
Renungen
Sekali waktu, seorang dokter bercerita tentang pengalamannya memberi obat kepada pasiennya. Setelah selesai memeriksa pasiennya, si dokter memberi obat kepada pasien dan mengatakan harga obatnya Rp. 30.000,-. Si pasien langsung berkata, “obat yang paten sajalah, dokter.”. Mungkin si pasien beranggapan bahwa obat yang murah tidak paten, obat yang mahal baru paten.
Melekat dalam pikiran kita bahwa semakin sulit untuk mendapatkannya maka semakin tinggi nilainya, seperti emas dan permata. Semakin sulit untuk melakukannya maka semakin tinggi prestasinya. Orang seringkali mengukur keberhasilan seseorang berdasarkan tingkat kerumitan suatu pekerjaan. Namun prinsip ini tidakl-ah dapat diterapkan kepada semua hal. Pemikiran ini dapat membuat kita meremehkan hal-hal kecil dan sederhana tetapi justru berdampak besar dalam kehidupan kita. Misalnya, protokol kesehatan yang saat ini kita terapkan. Para ahli mengatakan untuk menjaga kesehatan maka kita memakan makanan sehat, berpikir positip, rajin berolah raga, rajin cuci tangan, memakai masker, menjaga jarak dan berserah kepada Tuhan. Hal – hal ini merupakan tindakan sederhana yang dapat mencegah penularan covid-19. Namun demikian, karena sederhana dan tidak ada bedanya dengan kebiasaan sehari-hari, orang menggangap sepele tindakan ini. Mungkin orang berpikir, kalau sudah diinfus, dipasang selang ventilator, baru mengganggap penyakit ini berbahaya.
Hal demikian yang kita lihat dalam pikiran Naaman. Ketika Nabi Elisa menyuruh Naaman mandi di sungai Yordan, Naaman merasa terhina. Dia pergi sambil marah-marah. Dia mengganggap mandi bukan jalan kesembuhannya. sebab itu hal yang biasa dilakukan manusia. Dia mengharapkan tindakan yang luar biasa seperti Nabi Elisa berdoa, meletakkan tangannya di atas sakitnya lalu terjadi kesembuhan. Terlebih lagi jikakalau hanya untuk mandi saja maka air sungai di kampungnya lebih bersih ketimbang air sungai Yordan. Lalu hambanya meminta Naaman mempertimbangkan kembali perkataan Nabi Elisa. Jikalau Nabi menyuruh tindakan yang berat, pastilah Naaman melakukannya, tetapi mengapa mandi saja tidak dapat dilakukan Naaman.
Dari perkataan hamba ini kita dapat memahami bahwa yang terutama dalam hal ini adalah mengikutkan perkataan Nabi Tuhan, yang berarti mengikutkan perkataan Tuhan sendiri. Seringkali Tuhan bekerja dalam hal-hal sederhana, namun berdampak besar. Hal ini untuk menujukkan bahwa kuasa Allah tidak bergantung kepada besarnya tindakan manusia. Dengan demikian, kita tidak boleh meremehkan hal-hal sederhana. Yang terpenting adalah kita dapat melihat ada kehendak Allah dalam tindakan kita yang sederhana itu. Dalam kehidupan kita, dalam pekerjaan kita, kita tidak mengganggap suatu tindakan yang besar, yang luar biasa dan wah, hal itu baru sebagai benar-benar sebuah tindakan. Seperti seorang petani, dia dapat melihat ada kehendak Allah dalam pekerjaannya. Hal ini akan berdampak besar dalam kehidupannya dan keluarganya.
- Ertoto kenca renungen
- Rende KEE GBKP No. 388:1,2.
- Tupung tayang aku nginget Kam. Gedang berngi kuukuri Kam. Sabab Kam si nampati aku, o Dibata tedeh ‘teku Kam. O Dibata Kam kap Dibatangku, kudahi tedeh ateku Kam. Mesikel aku nandangi Kam, desken taneh si enggo kerah. Bage me muasna tendingku. Man baNdu Tuhan Dibatangku.
- Sabab Kam si nampati aku, teruh kabengNdu rende aku. ‘di ras Kam meriah ukurku. O Dibata Kam sekawalku. O Dibata Kam kap …
- Pertoton syafaat ras pertoton Tuhan.
Pdt. Tanda Pinem
GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan