Renungan Malam 5 Desember 2020

  1. Rende KEE GBKP No. 221:1,2
    1. Pesikaplah ukurta, adi ndahi Dibata. Ukur si serbut, si lit bas kita, endeskenlah man baNa. Ban Ia si mereken pengadin, makana kita dorek min terkelin. ‘Di Yesuslah sibahan man temanta, e tentu malem kal ateta.
    2. Pesalanglah pusuhta, adi nembah man baNa. Pusuh si gulut si ndongkelisa totokenlah ku Ia. Ban Ia si mereken…
  2. Ertoto
  3. Ngoge Kata Dibata Jesaya 40 : 9 – 10.
    “ Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke atas gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda: “Lihat, itu Allahmu!” Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.”
    Renungan

Saat ini rasa cemas, kuatir dan takut bertambah lagi dengan kehadiran hujan lebat, longsor dan banjir. Rasanya, kecemasan dan kekuatiran dan ketakutan akibat pandemi belum berlalu, sekarang banyak saudara-saudara kita yang mengalami bertambahnya beban hidup mereka. Dalam suasana kecemasan, kekuatiran dan ketakutan ini kita diingatkan kembali akan minggu-minggu Advent, kabar baik kedatangan Allah ke dalam dunia ini.
Di dalam bacaan renungan malam hari ini, diperdengarkan tentang Allah yang menyuruh pembawa kabar baik kepada orang Israel yang sebagian besar masih di dalam masa pembuangan. Sion roboh, Jerusalem runtuh dan kota-kota lain setengah kosong. Karena situasi pembuangan ini maka orang-orang Israel mengalami ketakutan. Mereka kehilangan pengharapan akan kembalinya mereka ke tanah Yehuda. Kepada mereka-lah Allah menyuruh pembawa kabar baik ini bersuara keras-keras. Pembawa kabar baik ini menyampaikan berita dari Allah agar orang Israel jangan takut. Orang Israel jangan lagi merasa takut sebab “Lihat, itu Allahmu!” Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.” Dalam hal ini, kedatangan Tuhan digambarkan sebagai pahlawan yang menang perang dan membawa orang-orang yang telah dibebaskannya. Kehadiran Tuhan Allah juga digambarkan sebagai seorang gembala yang menuntun kawanan gembalaannya melewati padang gurun. Demikianlah digambarkan kekuatan Allah yang akan membebaskan umatnya dan menuntun mereka kembali ke tanah Yehuda. Oleh karena itu, orang-orang Israel jangan lagi takut.
Di dalam Kitab Perjanjian Baru, Johanes adalah pembawa kabar baik itu. Dan Yesus Kristus adalah Allah yang datang ke dunia ini untuk membebaskan manusia dari kuasa dosa dan menuntun orang-orang percaya kepada keselamatan dan hidup kekal.
Kabar baik ini bukan hanya bagi orang-orang Israel yang mengalami pembebasan dari pembuangan Babel. Kabar Baik ini juga tetap diingatkan kepada kita dan menjadi milik kita pada saat ini. Allah telah datang dan menuntun kita menghadapi kehidupan kita saat ini. Allah bersama-sama dengan kita. Terlebih dalam beberapa hari ini, kita melihat dan merasakan beban hidup kita bertambah berat. Di beberapa tempat terjadi hujan lebat, tanah longsor, banjir. Banyak orang yang terkena bencana alam dan terdampak bencana ini, termasuk keluarga kita, suadara-saudara kita, teman-teman kita dan jemaat Tuhan yang mengalami kecemasan ketakutan bahkan kehilangan materi dan nyawa. Dalam suasana seperti ini, kepedulian kita, doa-doa kita, kebersamaan kita dan “penampatta” dapat memberikan secercah harapan kepada mereka yang terdampak bencana ini. Kita yakin selama tetap ada pengharapan di dalam diri kita dan di dalam diri saudara-saudara kita ini, maka tetap ada kabar baik dalam kehidupan kita. Kabar baik yang menguatkan dan membebaskan mereka dari rasa cemas, kuatir dan takut. Di minggu-minggu Advent ini, kita terus diingatkan tentang kabar baik bahwa Allah telah datang dan tetap menuntun kita. Kita perkuat seruan kabar baik ini melalui ibadah Minggu Advent II pada esok hari. Kabar baik ini jugalah yang kita sampaikan kepada saudara-saudara kita ini. Tuhan Allah memberkati kita semua.

  1. Ertoto kenca renungen.
  2. Rende KEE GBKP No. 309:1,3.
    1. Pengasup kami o Tuhan, gelah pedahNdu banci idalanken. Em kap tending kami bas kegeluhen. KataNdu si man gelemen. Gelah tangkas kata ras perbahanen, ban min kami tetap bas kebujuren, surgaNdu kap perayaken.
    2. Kawali kami o Tuhan, alu gegeh ras kuasaNdu si mbelin. Olangilah kami idur si setan si atena encedaken. DameNdu gelah tetap kuarapken, ban kelengNdu ngenca kami atan, bengket ku bas kesangapen.
  3. Pertoton syafaat ras pertoton Tuhan.

Pdt. Tanda Pinem

GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *