Renungan Malam 6 Juni 2020

  1. Rende : KEE GBKP No. 310:1,2.
    Reff. Pujilah min Dibata, puji gelarNa Si Badia. Ibas Kristus ‘nggo si idah Dibata jine si perkuah.
    1. Langit ras doni rendelah, mungkuk erjimpuh nembahlah. Pasu-pasuNa kap mbelin, keleng ateNa la erkerin… Reff.
    2. doni k’rina, suraklah Tuhan Dibata pujilah. Rikut kulcapi ras gendang, sampur meriah la teralang. … reff.
  2. Ertoto
  3. Ngoge Pustaka Si Badia : 2 Korintus 12:9
    “ Tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku ”.
    Renungen.
    Pengalaman kehidupan memang sering mengajari kita bahwa kita senantiasa membutuhkan kekuatan. Di saat kita butuh kekuatan lebih agar kita lebih maksimal mengerjakan tugas-tugas kita, pada saat itu, justru kita mendapatkan rintangan, yang menghalangi pekerjaan-pekerjaan kita. Apalagi, ketika kita menganggap pekerjaan-pekerjaan itu adalah pekerjaan baik, mulia dan benar, kita berharap, seharusnya kita dibebaskan dari masalah. Namun, justru kita mendapatkan masalah. Terkadang hal ini dapat melemahkan semangat kita. Ini situasi yang sangat meletihkan hati dan pikiran kita.
    Paulus pernah mengalami hal ini. Pada saat dia mengabarkan Kabar Baik, dia mengalami suatu penyakit. Dia mengambarkan seperti “duri dalam daging”. Bahkan, dia mengatakan bahwa dia sudah tiga berdoa kepada Allah agar penyakit itu mundur dari dirinya. Tetapi, penyakit itu tetap bertahan dalam dirinya. Tentunya ini merupakan suatu rintangan yang menghalangi dia untuk memberitakan Kabar Baik. Sulit rasanya untuk menerima kenyataan. Namun Allah menjelaskan makna mengapa ada penyakit itu dalam tubuhnya. Pada ayat 7, Paulus mengatakan, “Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena pernyataan-pernyataan yang luar biasa itu, …”. Dengan adanya duri dalam daging itu membuat Paulus terus menerus berharap akan kekuatan dari Allah. Dia mengaminkan, bahwa dalam kelemahannya, justru kuasa Allah menjadi sempurna dalam hidupnya. Karena mengetahui maknanya, Paulus dapat menerima kenyataan itu dan tidak lagi menganggap itu rintangan. Dia memperoleh kekuatan untuk memberitakan Kabar Baik.
    Kita juga, karena tidak memahami makna di balik kesulitan itu, terkadang kesulitan melemahkan semangat kita. Kita memohon kepada Allah agar Allah membukakan kepada kita makna di balik kesulitan yang kita alami. Kita percaya bahwa Allah mengasihi dan memelihara kehidupan kita. Allah tetap menuntun kita untuk mendapatkan kekuatan baru dalam menghadapi kesulitan-kesulitan hidup kita. Amin.
  4. Ertoto
  5. Rende : KEE GBKP No. 369:1,2.
    1. O Dibata, Kam pengarapenku, malem kal ateku ibahanNdu. Perban e kupuji Kam Tuhan, rasa lalap seh rasa lalap.
    2. Tuhan, Kam me kecionku. Tupung aku ‘bas kiniseranku. Perban e kupuji Kam Tuhanku, rasa lalap seh rasa lalap.
  6. Pertoton Syafaat ras Pertoton Tuhan.

Pdt. Tanda Pinem

GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *