- Rende KEE GBKP No. 227:1,3.
- Katakenlah man pusuhku, pepankenlah bas ukurku, idemiNdu kegeluhenku, tetapkenlah pengarapenku, pegaralah kinitekenku, alu Kesah ras KataNdu.
- Kam Tuhan me penampatku, ku’ndesken baNdu geluhku. O Yesus Kam me penalemen, kuasaNdu me jadi gelemen. Pegaralah kinitekenku alu Kesah ras KataNdu.
- Ertoto
- Ngoge Kata Dibata Ulangan 4:9
“ Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidupmu. Beritahukanlah kepada anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu semuanya itu,”
Renungan
Kita hidup di tengah-tengah masyarakat yang majemuk atau pluralis. Salah satu bentuk kemajemukan di mana kita hidup dan tinggal adalah kemajemukan dalam bidang agama. Di dalam diri agama itu ada kewajiban untuk bermisi atau menyebar-luaskan ajarannya dan menambah pengikutnya. Kita mendengar di beberapa berita bahwa ada saudara-saudara kita yang telah meningalkan Tuhan Yesus Kristus. Inilah situasi yang harus kita hadapi.
Bangsa Israel, yang telah bebas dari tanah Mesir dan sedang dalam perjalanan menuju tanah Kanaan dipersiapkan Allah untuk memasuki kemajemukan agama-agama di mana mereka nanti hidup dan tinggal. Musa terus mengingatkan apa yang paling utama dalam kehidupan umat Israel. Di dalam Kitab Ulangan 4:9 ini kita dapat melihat beberapa hal yang harus dilakukan umat Israel.
Pertama, tetap mengingat perbuatan Allah dan memelihara petunjuk Allah. Kata-kata waspadalah dan hati-hatilah, secara harafiah dapat diterjemahkan, ‘peliharalah dirimu dan jagalah nyawamu dengan sangat’. Terjemahan ini menekankan betapa pentingnya petunjuk-petunjuk Tuhan demi keselamatan hidup. Perbuatan-perbuatan dan petunjuk yang diberikan Allah adalah sumber hidup dan hikmat. Mengingat perbuatan Allah dan memelihara petunjuk Allah sama artinya memelihara keselamatan hidup dan memperoleh hikmat dalam menjalani hidup. Oleh karena itu umat Israel harus selalu waspada dan berhati-hati jangan sampai melupakan apa yang telah Allah lakukan dalam hidup mereka dan tetap mengingat petunjuk yang telah diberikan Allah kepada mereka.
Kedua, mengajarkannya kepada anak-anak dan cucu-cicit semuanya. Umat Tuhan diingatkan untuk meneruskan berita tentang perbuatan Tuhan dan petunjuk Tuhan kepada keturunannya. Mereka tidak boleh berhenti untuk diri mereka sendiri. Ada tanggungjawab orang tua untuk mengajarkannya kepada keturunan mereka. Secara tegas, Allah memerintahkan setiap orang tua umat Israel untuk mengajarkannya. Di dalam Ulangan 6:7 dikatakan, “haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.”
Demikianlah pentingnya pemeliharan dan penerusan iman kepada Allah. Iman kepada Allah adalah sumber kehidupan dan hikmat dalam menjalani kehidupan ini. Kita mengakukan bahwa Yesus Kristus satu-satunya jalan keselamatan. Salib Kristus menjadi jalan penebusan dosa dan kehidupan kekal bagi orang yang percaya kepadaNya. Waspadalah dan berhatilah-hatilah kita. Kita terus memelihara iman kepada Tuhan Yesus Kristus dan meneruskannya kepada generasi kita. Demikianlah kita menghadapi kemajemukan ini dengan memelihara iman dan meneruskan iman kepada generasi kita. Tuhan Allah memberkati kita. Amin.
- Ertoto kenca renungen
- Rende KEE GBKP No. 299:1,3.
- Ngikut Tuhan kin atendu persan silang. Ola sangsi ola mbiar ikutkenlah. Persan saja min silangndu ikut terus. Mulia kal me upahndu tetap tutus.
- Kune susah tah mesera, megenggenglah. Tuhan Yesus usihenta, ikut gelah. Persan saja ..
- Pertoton syafaat ras pertoton Tuhan.
Pdt. Tanda Pinem
GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan