Renungan Malam 9 September 2020

  1. Rende KEE GBKP No. 233:1,2
    1. Si bas dosa kin ercebah, olanai min dage pedekah-dekah. Tuhan Yesus ‘nggo ertenah, itimaiNa me kam wari sendah. Minter dahi Tuhan Yesus si melias, je turiken k’rina dosa alu telkas, ‘lah darehNa mbersihkenca seh melikas, maka baNa enggo kelas.
    2. Gia ‘nggo luka iban dosa, ibas Tuhan ‘nggo lit me kap tawarna. Ia ban si pekenasa,gelah ola pagi jumpa kelesa. Minter dahi Tuhan Yesus …
  2. Ertoto
  3. Ngoge Kata Dibata Yesaya 30:18
    “ Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia! ”

Renungan

Hidup saat ini dapat kita bayangkan seperti perahu berada di tengah deru ombak besar. Pada saat ini, kita pasti menanti-nantikan pertolongan datang menyelamatkan kita. Firman Tuhan yang menjadi renungan kita berbicara tentang Allah yang menanti-nantikan saatnya menolong umatNya. Pertanyaan sederhananya, mengapa harus “menanti-nantikan”, tidak langsung saja dikasihi ?
Hal ini tidak terlepas dari kehidupan politik yang terjadi dalam kehidupan bangsa Israel. Bangsa Israel telah terpecah menjadi dua kerajaan, kerajaan Israel Utara dan kerajaan Israel Selatan (Yehuda). Pada saat itu kerajaan Asyur telah berkembang menjadi bangsa yang kuat. Raja Israel Utara dan Raja Aram sudah bersepakat untuk melawan Asyur. Kedua raja ini ingin menambah kekuatan mereka dengan mengandeng Kerajaan Israel Selatan. Terjadilah peperangan di antara Kerajaan Israel Utara dan Kerajaan Israel Selatan. Kerajaan Israel Selatan meminta bantuan Asyur. Kerajaan Asyur menghancurkan kerajaan Israel Utara sedangkan kerajaan Israel selatan ada dibawah perlindungan kerajaan Asyur. Lama kelamaan Kerajaan Israel Selatan, Yehuda ingin lepas dari Asyur dengan meminta bantuan kepada Mesir. Dalam hal inilah Nabi Yesaya mengecam rencana pemimpin kerajaan Selatan ini. Nabi Yesaya mengatakan, “Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: “Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.” Tetapi kamu enggan,” (Yesaya 30:15). Artinya kerajaan Yehuda tidak boleh mencari bantuan kepada Mesir. Mencari bantuan ke Mesir justru akan membuat kehancuran pada kerajaan Selatan seperti yang telah terjadi pada kerajaan Utara. Yang penting bagi mereka adalah mereka harus bertobat dan menerima kenyataan bahwa mereka menderita dibawah kerajaan Asyur.
Kerajaan Selatan harus dapat menerima kenyataan bahwa penderitaan mereka dibawah kerajaan Asyur adalah karena penghukuman terhadap dosa-dosa mereka. Inilah proses pendidikan yang harus mereka jalani. Dari proses ini mereka dapat memahami dan menerima kenyataan bahwa benar mereka memang wajar dihukum. Kesadaran ini yang membawa kepada pertobatan, kembali kepada Allah. Inilah proses yang harus dijalani kerajaan Selatan. Allah menantikan proses yang dijalani bangsa Israel, mulai dari penghukuman, menerima kenyataan dan pertobatan, sehingga tibalah waktunya Allah mengasihi bangsaNya. Apa yang dilakukan Allah ini menunjukkan keadilan Allah. Allah menghukum kesalahan namun juga mengasihi umatNya.
Memang, terkadang kita merasa kitalah yang menanti-nantikan kasih setia Allah. Tetapi sesungguhnya, melalui renungan ini, kita mengetahui bahwa Allah juga menanti-nantikan kita melewati proses menemukan kesadaran diri sampai memohon belas kasihan Allah, sehingga kita benar-benar merasakan dan mengagungkan kasih setia Allah. Kita mengingat cerita tentang anak bungsu yang hilang. (Lukas 15:11-23) Ketika dia memfoya-foyakan harta bapaknya sehingga akhirnya menderita. Lalu muncul kesadaran diri dan keinginan untuk kembali kepada bapaknya. “Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,”(Luk 15:17-18)
Memang ada proses kehidupan yang harus kita lewati. Dan terasa lama rasanya ketika menjalani dan menantikan proses kehidupan berlalu. Namun demikian, kita tetap meyakini bahwa Allah juga menanti-nantikan saatnya, Allah mengasihi kita. Allah tetap mengasihi kita. Amin.

  1. Ertoto kenca renungen
  2. Rende KEE GBKP No. 388:1,2.
    1. Tupun tayang aku nginget Kam, gedang berngi kuukuri Kam. Sabab Kam si nampati aku, o Dibata tedeh ‘teku Kam. O Dibata , Kam kap Dibatangku, kudahi tedeh ateku Kam. Mesikel aku nandangi Kam desken taneh si enggo kerah. Bage me muasna tendingku, man baNdu Tuhan Dibatangku.
    2. Sabab Kam si nampati aku teruh kabengNdu rende aku. ‘Di ras Kam meriah ukurku o Dibata Kam sekawalku. O Dibata, Kam …
  3. Pertoton syafaat ras pertoton Tuhan.

Pdt. Tanda Pinem

GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *