Renungan Malam 27 November 2020

  1. Rende KEE GBKP No. 324:1,2.
    1. Tuhan kap penalemenku, IA si njayam geluhku. IA kap pe sekawalku la nggo kekurangen aku. Tuhan si mada si nasa. Tuhan saja si pehaga. Muliakenlah gelarNa, mari puji sembah IA.
    2. Kune jumpa si mesera, kiniteken labo pera. Tetap aku sampatiNa, k’leng ateNa la erleka. Tuhan si mada si nasa.
  2. Ertoto
  3. Ngoge Kata Dibata Efesus 3 : 16
    “ Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu,”

Renungan

Lit istilah nina, “Bayak tapi nggeluh musil.” Istilah enda labo guna nuduhken kerendahaan hati, hidup sederhana. Tapi istilah ini lebih memperlihatkan orang yang memiliki banyak hal tetapi tidak menyadarinya dan tidak memakai apa yang pada dirinya untuk menghadapi permasalahan hidupnya sehingga tetap mengalami kesulitan hidup. Kita perlu tetap diingatkan untuk menyadari modal itu dan memakainya dalam menghadapi kehidupan kita.
Dalam bacaan renungan malam hari ini, kita mendengarkan doa Paulus kepada Allah Bapa. Paulus berdoa agar Allah Bapa menguatkan dan meneguhkan batin orang-orang percaya di Efesus. Hal ini berarti kepada setiap orang percaya telah diberikan “batin”. Namun permasalahannya, yang dilihat Paulus, adalah kurang kuat dan teguhnya kita mempergunakan batin itu. Allah sudah memberikan modal dalam kehidupan kita, hanya saja modal itu terkadang tidak kita kembangkan. Lalu apa yang dimaksud dengan “batin”. Kata “batin” menujuk kepada tiga hal. Pertama. Kata batin menujuk kepada akal budi; Akal budi berarti kemampuan untuk membedakan mana yang baik-buruk dan benar-salah, memahami situasi yang ada dan melihat solusi dari setiap permasalahan. Kedua. Kata batin merujuk kepada kesadaran, hati dan pikiran yang lebih sensitif terhadap keadaan diri sendiri, kepada hati dan pikiran orang lain dan kesadaran akan situasi lingkungan hidup kita. Ketiga. Kata batin juga berarti adanya kemauan. Kita memiliki akal budi dan kesadaran diri, tetapi terkadang kemauan kita kurang kuat menopang kita untuk melakukannya. Oleh karena itu Paulus memohon kiranya Roh Allah berdiam dalam diri orang percaya sehingga orang percaya dikuatkan dan ditenguhkan dalam mempergunakan akal budi, kesadaran dan kemauan dalam menjalani kehidupan kita.
Demikian juga dalam kehidupan kita. Kesulitan yang kita alami sering bertambah besar, bukan karena tidak adanya modal, tetapi lebih karena tidak dipakainya modal itu dalam menghadapi kesulitan itu. Terlalu besar perhatian kita terhadap permasalahan hidup kita sehingga lupa modal yang ada dalam hidup kita. Misalnya, karena semakin binggungnya kita, maka kacamata yang ada dikepala kita, tidak kita ingat dan kita cari di tempat-tempat lain. Tetaplah kita memohon agar dalam kekayaan kemulianNya, kita dipenuhi oleh RohNya sehingga kita dikuatkan dan diteguhkan untuk memakai modal yang telah diberikan Allah bagi kita. Tuhan memberkati kita semua. Amin.

  1. Ertoto kenca renungen.
  2. Rende KEE GBKP No. 451:1,2.
    1. Malerlah pasu-pasuNdu bagi nipadankenNdu. Gegeh ras ukur si paguh, tetap iberekenNdu. Pasu-pasuNdu em ulu gegeh kami. enggo kap maler me tuhu. Si ndemi geluh kami.
    2. Malerlah pasu-pasuNdu g’luh kami jadi baru. Sorana bagi lau maler mpeteneng ukur kami. Pasu-pasu Ndu…
  3. Pertoton syafaat ras pertoton Tuhan.

Pdt. Tanda Pinem

GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *