Renungan Malam 10 November 2020

  1. Rende KEE GBKP No. 369:1,2
    1. O Dibata Kam pengarapenku, malem kal ateku ibahanNdu. Perban e kupuji Kam Tuhanku, rasa lalap seh rasa lalap.
    2. O Tuhan, Kam me kap kecionku. Tupung aku ‘bas kiniseranku. Perban e kupuji Kam Tuhanku, rasa lalap seh rasa lalap.
  2. Ertoto
  3. Ngoge Kata Dibata Mazmur 40 : 6
    “ Banyaklah yang telah Kaulakukan, ya TUHAN, Allahku, perbuatan-Mu yang ajaib dan maksud-Mu untuk kami. Tidak ada yang dapat disejajarkan dengan Engkau! Aku mau memberitakan dan mengatakannya, tetapi terlalu besar jumlahnya untuk dihitung.”

Renungan

Banyak pekerjaan besar menanti kita. Seperti pak tani ini, dia baru memulai pekerjaan pengolahan sawahnya. Banyak pekerjaan besar menantinya untuk dikerjakan. Demikian juga dalam kehidupan kita, banyak pekerjaan yang harus kita kerjakan. Dapat saja, karena melihat banyaknya pekerjaan yang menanti, orang menjadi lemah duluan, kurang bersemangat dan patah hati. Oleh karena itu kita memang membutuhkan penyemangat dalam hidup ini. Dalam hal ini kita dapat belajar dari pengalaman Pemazmur dalam Mazmur 40.
Mazmur 40 ini berisi pengakuan dan sekaligus pujian Pemazmur bagi kebaikan Allah. Pemazmur mengakui bahwa dia telah banyak merasakan kebaikan Allah. Salah satunya diungkapkan Pemazmur dalam Mazmur 40 : 3, “Ia mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa; Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu, menetapkan langkahku,” Dan bukan hanya Pemazmur saja yang merasakan banyaknya kebaikan Allah itu tetapi juga banyak orang yang mengalami kebaikan Allah yang banyak itu. Dalam ayat 6 ini, Pemazmur mengatakan “kami”. Pemamzur menyadari bahwa cara Allah menyelamatkan mereka sungguh ajaib, tak terselami maksud Allah bagi mereka. Tidak ada yang dapat disejajarkan dengan Allah. Kebaikan Allah yang begitu banyak dan ajaib ini mendesak Pemazmur untuk memberitakan kebaikan Allah itu. Namun Pemazmur menyadari bahwa kebaikan Allah itu terlalu besar jumlah sehingga tidak dapat dihitung.
Mengingat semua kebaikan Allah itu, Pemazmur datang kepada Allah memohon pertolongan Allah. “ Sebab malapetaka mengepung aku sampai tidak terbilang banyaknya. Aku telah terkejar oleh kesalahanku, sehingga aku tidak sanggup melihat; lebih besar jumlahnya dari rambut di kepalaku, sehingga hatiku menyerah. Berkenanlah kiranya Engkau, ya TUHAN, untuk melepaskan aku; TUHAN, segeralah menolong aku!” (Mazmur 40:12-13 ITB)
Dalam pemahaman yang seperti ini kita datang kepada Allah. Kita mengingat kebaikan Allah yang banyak itu di dalam hidup kita. Kita percaya bahwa cara Allah memperlihatkan kebaikannya sungguh ajaib, tidak terselami manusia. Dengan demikian kita tetap memohon pertolongan Allah dan berserah kepada cara Allah menunjukkan kebaikannya kepada kita.
Demikianlah dalam penderitaan hidup yang kita alami, kita datang kepada Allah memohon pertolongan Allah. Kita yakin akan pertolongan Allah sebagaimana Allah telah banyak menolong hidup kita di masa-masa yang lalu. Dengan keyakinan ini kita jalani hidup kita dengan ketenangan, kesabaran dan ketekunan. Dengan mengingat dan yakin Tuhan mendengar permohonan kita dan Allah memberi pertolonganNya, hal inilah yang menjadi penyemangat dalam hidup kita. Tuhan Yesus memberkati kita. Amin.

  1. Ertoto kenca renungen.
  2. Rende KEE GBKP No. 168:1,2
    1. Tegu aku o Tuhanku ibas dalan mesera. La lit ngasup ras gegehku, b’re min tanNdu negusa. Roti surga, roti surga, tetap b’reken man bangku. Tetap b’reken man bangku.
    2. Lau si nggeluh b’re min elah maka aku megegeh. ‘Tah kai jadi bas geluhku, Kamlah arah lebengku. O Tuhanku, O Tuhanku, Kam me kap sekawalku, Kam me kap sekawalku.
  3. Pertoton syafaat ras pertoton Tuhan.

Pdt. Tanda Pinem

GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *