Renungan Malam 11 Agustus 2020

  1. Rende KEE GBKP No. 307:1,2
    1. O Tuhanku Kam me permakanku, emaka la kekurangen aku. Ku mbal-mbal mratah aku babaNdu, ipesenang-senangNdu geluhku. Permakanku si njayam geluhku, malem ateku senang tuhu. KelengNdu tetap maler man bangku. Kam me Tuhanku, permakanku.
    2. IteguNdu kempak lau si maler, ibahanNdu ateku nggo malem. E maka tedeh ate tendingku, kempak keg’luhen sisikapkenNdu. Permakanku …
  2. Ertoto
  3. Ngoge Kata Dibata Mazmur 34:20
    “ Kalak bujur pe mbue ngenanami kiniseran, tapi ipulahi TUHAN ia ibas kerinana nari.”

Renungan

Penderitaan tidak memilih-milih siapa yang akan dikenainya. Setiap manusia memiliki penderitaannya sendiri. Dengan demikian, pertanyaan kita bukanlah mengapa aku dikenai penderitaan seperti ini ? Yang menjadi penting bagi kita adalah bagaimana kita menerima dan menghadapi penderitaan itu. Seperti gambar di atas, ketika di padang pasir, pria ini menghadapi terik panas matahari dan kehabisan air minum. Sangatlah sulit membayangkan pertolongan yang mungkin di terima pria ini. Dalam hidup kita, mungkin kita juga pernah sampai pada keadaan di mana kita merasa tidak ada lagi pengharapan untuk mendapatkan pertolongan. Walaupun kita mengalami situasi yang seperti ini, kita harus tetap mengingat bahwa kita masih memiliki dasar pengharapan kita, yaitu pertolongan dari Allah.

Inilah yang diakukan Daud dalam ayat renungan kita. Pada ayat renungan ini kita dapat memperhatikan bahwa Daud mengakui dan sanggup menerima kenyataan bahwa orang benar juga banyak mengalami penderitaan. Sulit memang untuk menerima kenyataan ketika kita berbuat baik, namun kita juga mengalami penderitaan. Kita beranggapan kalau kita sudah berbuat baik, maka tidak mungkin lagi kita mengalami penderitaan. Pemahaman yang biasa kita pergunakan adalah orang baik akan hidup baik. Oleh karena itu, bila orang baik mengalami kehidupan yang tidak baik, dapat saja ia merasa tidak adil dan membuat dia kehilangan keyakinan hidupnya. Apa yang dikatakan Daud merupakan hal yang harus kita perhatikan juga dalam kehidupan kita, bahwa orang benar juga dapat saja mengalami banyak penderitaan. Kemampuan kita untuk menerima dan mengakui keadaan inilah yang membuat kita tidak kehilangan keyakinan kita. Hal ini terlihat dari pernyataan Daud selanjutnya. Daud mengatakan bahwa Tuhan-lah yang membebaskan dia dari penderitannya. Penderitaan dapat saja mengkenai setiap orang, tetapi yang penting adalah keyakinan kita akan pertolongan Allah. Inilah yang memampukan kita untuk menerima dan menghadapi penderitaan hidup kita. Keyakinan ini menjadi kekuatan kita untuk meneruskan perjuangan hidup kita.

Kita memang membutuhkan dasar keyakinan yang memampukan kita untuk menerima kenyataan bahwa kita dapat saja dikenai penderitaan hidup. Kita tidak harus menyalahkan diri kita sendiri atau orang lain. Kita tidak perlu menangisi keadaan kita sehingga kita terbelenggu dengan apa yang sudah terjadi. Yang terpenting adalah kita mampu melihat ke depan. Hal ini dimungkin jika kita mampu menerima bahwa kita bisa saja mengalami penderitaan dalam hidup ini. Dan yang lebih utama lagi adalah kita menyakini pertolongan Allah dalam hidup kita. Allah tetap memberikan akal budi bagi kita untuk dapat lepas dari penderitaan hidup ini. Inilah yang kita baca dalam Mazmur 34 : 1, “Dari Daud, pada waktu ia pura-pura tidak waras pikirannya di depan Abimelekh, sehingga ia diusir, lalu pergi.” Allah memberi kemampuan bagi Daud untuk berpura – pura tidak waras sehingga dia diusir dari hadapan Abimelekh. Kita juga meyakini Allah memberi kemampuan bagi orang benar untuk melihat cara-cara yang benar untuk menghadapi dan lepas dari penderitaan hidup ini. Tidak terbatas kuasa Tuhan untuk menolong kita. Tuhan senantiasa membuka jalan bagi kita untuk menghadapi dan keluar dari permasalahan hidup kita. Amin.

  1. Ertoto kenca renungen
  2. Rende KEE GBKP No. 309:1,3.
    1. Pengasup kami o Tuhan, gelah pedahNdu banci idalanken. Em kap tending kami bas kegeluhen. KataNdu si man gelemen. Gelah tangkas kata ras perbahanen, ban min kami tetap bas kebujuren, surgaNdu kap perayaken.
    2. Kawali kami o Tuhan, alu gegeh ras kuasaNdu si mbelin. Olangilah kami idur si setan si atena encedaken. DameNdu gelah tetap kuarapken, ban kelengNdu ngenca kami atan, bengket ku bas kesangapen.
  3. Pertoton syafaat ras pertoton Tuhan.

Pdt. Tanda Pinem

GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *