Renungan Malam 13 September 2020

  1. Rende KEE GBKP No. 290:1,2
    1. Labo erkiteken beluhku, labo erkiteken pentarku. Tapi perbahan penampatNdu, mbelin tergejap bas ngasupku.
    2. Labo erkiteken dahinku, labo erkiteken pangkatku, tapi perbahan perkuahNdu malem ateku tuhu-tuhu.
  2. Ertoto
  3. Ngoge Kata Dibata Amsal 3: 24 – 26.
    “ Jikalau engkau berbaring, engkau tidak akan terkejut, tetapi engkau akan berbaring dan tidur nyenyak. Janganlah takut kepada kekejutan yang tiba-tiba, atau kepada kebinasaan orang fasik, bila itu datang. Karena Tuhanlah yang akan menjadi sandaranmu, dan akan menghindarkan kakimu dari jerat.”

Renungan

Pengunggah photo ini memberi judul “ potret para tukang becak tertidur di tengah kerasnya perjuangan mereka”. Banyak orang yang mendambakan kualitas tidur yang baik. Orang mendambakan tidur yang nyenyak karena mengganggap hal itu adalah salah satu yang menghibur manusia di dalam kerasnya hidup ini. Di kalangan tertentu ada istilah, adi enggo sikap perpan, sikap pertunduh, ras sikap perkuture, enggo me jore geluh enda, ( nikmat makan, tidur nyenyak dan lancar b a b). Dan memangg, tidur yang nyenyak tidak tergantung sepenuhnya pada tempat tidur. Ada banyak yang dapat membuat orang tertidur nyenyak, misalnya keletihan fisik, ketenangan psikis atau keamanan financial.
Dalam bacaan renungan malam ini disebutkan tentang orang yang tidur nyenyak. Apa yang membuat orang itu dapat tertidur nyenyak ? Dalam Kitab Amsal 3:21-26 disebutkan dua hal, yaitu tugas manusia untuk memelihara hikmat dan pemeliharaan Allah terhadap orang yang memelihara hikmat itu. Guru hikmat mendesak muridnya untuk memelihara hikmat dan kebijaksanaan. Mengapa guru hikmat mendesaknya muridnya memelihara hikmat ? Salah satu alasannya adalah yang menjadi renungan kita. Orang yang memelihara hikmat maka dalam tidurnya, mereka tidak akan merasa takut terhadap kehidupannya. Kita dapat mengartikannya demikian. Di saat kita tidur kita tidak mengetahui apa yang terjadi di sekitar kita. Kita tidak mengetahui apa yang direncanakan orang dan apa akan yang dilakukan orang lain terhadap kita. Di saat tertidur, kita tidak menyadari dari mana datang musuh dan celaka yang dapat saja menimpa kita. Namun demikian, mereka yang memelihara hikmat, yang hidup dalam keadilan dan kebenaran, yakin akan terhindar dari perangkap yang menjatuhkan atau mencelakakan dirinya. Berbeda dengan orang bodoh atau orang fasik yang akan dikejar penghukuman. Hal ini yang membuat dia tidak gentar dalam tidur sekalipun. Alasan kedua yaitu pemeliharaan Tuhan. Mereka yang memelihara hikmat, maka Tuhan akan memelihara hidup mereka. Tuhan melindungi mereka dan menjauhkan mereka dari jerat.
Kita membaringkan diri kita dan tidur nyenyak setiap malamnya karena hikmat yang telah kita lakukan dan pemeliharaan Allah. Esok hari kita jalani aktivitas kita di minggu ini dengan tubuh yang segar dan hati dan pikiran yang tenang, sebab kita aman dalam perlindungan Allah. Amin.

  1. Ertoto kenca renungen
  2. Rende KEE GBKP No. 202:1,4
    1. Ernalem gelah man Yesus, kula ukur tendingku. Endesken geluhndu baNa keleng ateNa bandu. Ernalem gelah. Tutus min gelah. O Yesus ku bahan aku ernalem gelah.
    2. Maka aku lit bas dame, Kam empuna geluhku. Riah ukur susah ate, kuendesken man baNdu. Ernalem gelah …
  3. Pertoton syafaat ras pertoton Tuhan.

Pdt. Tanda Pinem

GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *