- Rende KEE GBKP No. 330:1,2.
- Tuhan, Kam me si permakan, kami biri-biriNdu. Kami tetap kap ngejapken b’linna keleng ateNdu. Tuhan Jesus Juru Selamat, kami sik’rajangenNdu. Tuhan Jesus Juru Selamat, kami si k’rajangenNdu.
- Kam pengawal si setia, Kam sekawal geluhku. Kam pedauhkne k’rina dosa, ndilo kalak si lalar. Tuhan Jesus Juru Selamat, ngendes kami man baNdu. Tuhan Jesus Juru Selamat, ngendes kami man baNdu.
- Ertoto
- Ngoge Kata Dibata Ulangan 32:7
“Ingatlah kepada zaman dahulu kala, perhatikanlah tahun-tahun keturunan yang lalu, tanyakanlah kepada ayahmu, maka ia memberitahukannya kepadamu, kepada para tua-tuamu, maka mereka mengatakannya kepadamu.”
Renungan
Dari foto ini kita dapat melihat cara atau kebiasaan berpakaian para orang tua kalak Karo pada masa lalu. Tentunya cara berpakaian mereka sudah berbeda dengan cara berpakaian kita saat ini. Setiap generasi tentunya memiliki sejarahnya masing-masing sehingga masing-masing generasi menampilkan cara atau kebiasan berpakaian mereka. Mungkin generasi yang terkemudian mengganggap aneh atau tidak cocok lagi cara berpakaian generasi sebelumnya. Mungkin bukan hanya dari segi berpakaian saja, tetapi dalam banyak hal bisa saja generasi yang kemudian mengganggap generasi sebelumnya tidak lagi mempunyai arti. Misalnya dalam cara berpikir, kebutuhan hidup, kesenangan dan sebagainya. Namun, benarkah demikian ?
Bacaan Firman Tuhan yang menjadi renungan kita malam ini memperlihatkan arti kehidupan para orang tua. Pada jaman Musa itu, di tengah-tengah kehidupan angkatan muda, terdapat cara kehidupan yang tidak setia kepada Allah. Dikatakan dalam Ulangan 32:5, “Berlaku busuk terhadap Dia, mereka yang bukan lagi anak-anak-Nya, yang merupakan noda, suatu angkatan yang bengkok dan belat-belit.” Oleh karena cara hidup yang tidak setia ini, angkatan ini disuruh untuk belajar kepada angkatan orang tuanya. Dengan kata lain, Musa melihat dalam kehidupan angkatan orang tua ada pengalaman iman. Para angkatan orang tua ini telah menyaksikan perbuatan Allah. Mereka memiliki pengalaman dan kesaksian tentang pemeliharaan Allah. Oleh karena itu, Musa meminta orang muda untuk bertanya kepada orang tua mereka dan mendengarkan kesaksian orang tua mereka. Bagaimana orang tua mereka telah melihat kasih Allah dalam kehidupan mereka. Dikatakan dalam Ulangan 32:8-10, “Ketika Sang Mahatinggi membagi-bagikan milik pusaka kepada bangsa-bangsa, ketika Ia memisah-misah anak-anak manusia, maka Ia menetapkan wilayah bangsa-bangsa menurut bilangan anak-anak Israel. Tetapi bagian TUHAN ialah umat-Nya, Yakub ialah milik yang ditetapkan bagi-Nya. Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya.” Demikianlah kasih Allah yang telah dinyatakanNya kepada orang tua mereka. Orang muda tetap perlu meminta kesaksian dari orang tua dan orang tua harus terus menerus memperdengarkan kesaksian tentang pemeliharaan Allah agar angkatan muda setia kepada Allah.
Hari ini, 15 Agustus, kita warga GBKP merayakan hari ulang tahun Zaitun ke 29. Dalam peringatan ulang tahun Zaitun, kita kembali diingatkan bahwa orang tua kita tetap memiliki hal yang berharga dan penting bagi kita angkatan muda. Walaupun dalam hal fashion atau kesenangan hidup, orang tua kita berbeda dengan kita angkatan muda. Oleh karena itu kita tetap belajar dari pengalaman iman orang tua kita agar kita tetap setia kepada Allah dalam situasi hidup kita saat ini. Selamat Ulang Tahun Zaitun. Amin.
- Ertoto kenca renungen
- Rende KEE GBKP No. 296:1,2.
- Man baNdu Jesus Tuhanku, kuendesken geluhku. Nggeluh sikeleng-kelengen nggit si sampat-sampaten. Erbuah kata ni suan bas kita anak Tuhan. Erbuah kata ni suan, bas kita anak Tuhan.
- Nggeluh sitatang-tatangen, kita radu megegeh. Nggit kita ngalemi salah pusuh dame meriah. Erbuah kata ni suan. ..
- Pertoton syafaat ras pertoton Tuhan.
Pdt. Tanda Pinem
GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan