- Rende KEE GBKP No. 338:1,3.
- Ulu tuah Kam kusembah, ajar aku megelah. “lah nurihi pujin kami, lalap la ‘rgadi-ngadi. Lias ras keleng ateNdu, jujurkenNdu man bangku. Nteguh paguh, la terundu, kuasa ras muliaNdu.
- Pasu-pasu surga nari, kugejap tiap wari. Kepentaren berekenNdu, nehken sura-suraNdu. PakekenNdu lah min aku, jadi persuruhenNdu, jenda aku suruh aku, nehken kekelengenNdu.
- Ertoto
- Ngoge Kata Dibata Mazmur 73 : 21 – 24.
“ Ketika hatiku merasa pahit dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya, aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku di dekat-Mu. Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku. Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaann ”.
Renungen
Pada saat-saat yang sulit, kita memembutuhkan kehadiran seorang teman. Teman yang mendampingi kita, memberikan dukungan, membangkitkan semangat kita untuk mengatasi kesulitan kita. Seperti inilah kita merasakan kehadiran Allah. Allah hadir seperti seorang sahabat yang mendukung temannya yang sedang mengalami kesusahan.
Penderitaan tidak hanya bersifat fisik atau materi semata. Penderitaan juga membawa kita ke dalam pergumulan batin. Kiniseran mabai kita ku bas perbeben pusuh. Enda me sinialaken pemazmur ibas Mazmur 73 enda. Pada satu sisi, dia melihat orang jahat, “lalap reh bayakna, ipesenang-senangna dirina rusur” (Mazmur 73:12). Pada sisi yang lain dia merasakan “ Percuma kujaga diringku bersih, la erguna kusirangken dosa. Tep-tep erpagi-pagi aku iukum, tep-tep karaben aku isiksa”(Mazmur 73:13-14). Sungguh sulit untuk memahaminya. Namun demikian, kita dia masuk ke dalam tempat kudus Allah, pemazmur mendapatkan pencerahan batinnya. Pemazmur memahami bagaimana akhir kehidupan orang jahat. Dengan adanya pencerahan batin, bukan berarti menghilangkan penderitaan. Kiniseran erbahanca kita bagi kalak bodoh. La siangka kuga dalanna maka kita ngenanami kiniseran, kuga ngalakenca, janah kuga kedungenna. Penderitaan hidup tetap ada. Dengan adanya pencerahan batin, kita mendapatkan kekuatan baru untuk menghadapi penderitaan kita. Kita tahu sekarang bahwa Allah berkuasa di dalam dunia ini. Allah dekat dengan kita. Allah hadir dalam hidup kita layaknya seperti seorang teman yang mendampingi kita dalam menghadapi pergumulan kita. Pemazmur merasakan Allah memegang tangannya. Seperti orang yang berjalan tertatih tatih menghadapi beratnya beban hidup ini, Allah memegang tangan kita sehingga kita tetap mampu berjalan. Di dalam kebinggungan kita untuk memahami keadaan kita dan mengambil keputusan, Allah menuntun kita dengan nasehat-nasehatNya. Seberat apapun beban kita, Allah berkuasa menggangkat kita kepada kemuliaan.
Dari pengalaman pemazmur ini kita dapat memahami bahwa iman bertumbuh dan berkembang menjadi kekuatan dalam hidup kita, ketika kita memperhadapkannya dengan pergumulan hidup kita. Iman mencari jawab atas pergumulan hidup kita. Iman bukan hanya sekumpulan pengetahuan, tetapi juga merupakan kekuatan dalam menjalani penderitaan hidup kita. Amin. - Ertoto kenca renungen
- Rende KEE GBKP No. 324:1,2.
- Tuhan kap penalemenku, Ia sinjayam geluhku. Ia kap pe sekawalku, la nggo kekurangen aku. Tuhan si mada sinasana, Tuhan saja si pehaga. Muliakenlah gelarNa, mari puji sembah Ia.
- Kune jumpa si mesera, kiniteken labo pera. Tetap aku isampatiNa, k’leng ateNa la erleka. Tuhan si mada sinasana…
- Pertoton syafaat ras pertoton Tuhan.
Pdt. Tanda Pinem
GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan