- Rende KEE GBKP No. 212:1,4.
- Perkuah ate si mbelin, nemani geluhku. Ije me aku erdalin. Teruh perkuahNdu.
- Perkuah ate si mbein, si mahan dame e. bengketi pusuh kami min, ‘lah kami senang je.
- Ertoto
- Ngoge Kata Dibata Mazmur 131:2.
“ Sesungguhnya, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku.”
Renungan
Dalam situasi pandemi ini, semakin besar beban kehidupan kita. Namun demikian, di tengah-tengah perjuangan yang semakin berat itu, bisa jadi beban kehidupan seorang perempuan-lah yang lebih berat. Aktivitas kehidupan yang selama ini banyak terjadi di luar rumah, sekarang ini aktivitas kehidupan banyak di dalam rumah. Yang berarti pekerjaan rumah seorang perempuan bertambah banyak. Perempuan dituntut menjadi perempuan multitasking, seorang perempuan yang serba bisa. Seturut dengan Ulang Tahun Moria GBKP, bagaimana kita memandang kehidupan Moria ? Kita dapat belajar dari pengakuan Daud.
Di dalam kitab Mazmur 131: ayat 2, diceritakan tentang ketenangan yang dirasakan Duad. Dibayangkannya ketenangan yang diberikan Allah seperti ketenangan seorang anak berbaring dekat ibunya, ibas bahasa Karo, ibas ampun nandena. Mungkin kita berkata, seorang bayi tidak memiliki pengetahuan. Benarkah demikian ? Mungkin kita pernah melihat seorang bayi yang telah menangis dalam beberapa waktu. Banyak orang yang berusaha menenangkannya dengan mengendongnya, tetapi si bayi belum juga berhenti menangis. Tetapi ketika si ibu bayi itu datang, maka si bayi dapat merasakan kehadiran ibunya dan berhenti menangis. Demikianlah si bayi ini dapat membedakan dan merasakan ketenangan bersama ibunya. Begitu juga Daud dapat membedakan dan merasakan ketenangannya bersama Allah. Ketenangan bersama Allah dibayangkan Daud seperti ketenangan seorang anak “ ibas ampun nandena”.
Pengalaman Daud ini memperlihatkan kuatnya perasaan terhadap kehadiran seorang ibu. Mungkin kita tidak dapat mengingat peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa-masa kita masih bayi. Ketika kita dilahirkan, menyusui, menangis karena lapar dan haus, menangis tengah malam karena buang air kecil, belajar berjalan, mengucapkan kata pertama, dan sebagainya, kita tidak mengingat semua yang dilakukan ibu terhadap kita. Kita bisa mengingat kenangan masa kecil kita pada saat usia kita sudah 4 – 7 tahun. Walaupun kita tidak memiliki ingatan pada masa-masa sebelum usia 4 -7 tahun, kita dapat merasakan ketenangan bersama seorang ibu. Kita merasakan kebutuhan dasar hidup kita dipenuhi. Ibu hadir disaat kita buang air kecil, disaat kita buang air besar, disaat kita lapar, disaat kita haus, disaat kita kedinginan, kita merasa hangat dalam pelukannya.Tidak ingat bukan berarti tidak ada. Justru di masa-masa kita tidak ingat itu, pada saat itulah pondasi kehidupan kita dibangun. Pondasi yang membentuk perasaan yang kuat terhadap kehadiran seorang ibu. Sehingga sampai usia lanjut pun kita tetap memiliki perasaaan yang kuat terhadap kehadiran seorang ibu.
Demikianlah Daud membayangkan ketenangannya bersama Allah seperti ketenangan seorang bayi bersama ibunya. Dengan hal ini, Daud juga memperlihatkan arti kasih itu. Jika kita ingin belajar tentang kasih Allah, justru kita dapat belajar dari kasih seorang ibu. Kasih ibu yang mengandung kehidupan, melahirkan kehidupan, memenuhi kebutuhan kehidupan, membesarkan kehidupan dan memelihara kehidupan.
Mengingat semua itu, untuk semua Moria GBKP, khususnya Moria GBKP Rg. Sei Batang Serangan, di dalam Ulang Tahun Moria yang ke-63 tahun, tetaplah memperlihatkan kasih Allah, kasih kehidupan man kami kerina. Untuk kita para suami, untuk anak-anak, mari kita ingat-ingat semampu daya ingat kita tentang kasih ibu, kita hargai, kita hormati, kita doakan, dan kita kasihi Moria kekelengennta.
Selamat Ulang Tahun Moria GBKP ke 63 tahun. Tuhan Allah memberkati kita semua. Amin.
- Ertoto kenca renungen
- Rende KEE GBKP No. 173:1,3.
- O, Tuhan mari, wari enggo ben, gelap me wari, Kam ku ban teman. La lit nampati di la Kam Tuhan. Mari gundari marilah Tuhan.
- Kam kesikelku, katawari pe, Kam gelemenku bas percuban e. Kam me dalinku. Kam kap ngenca e. mari gundari, marilah Tuhan.
- Pertoton syafaat ras pertoton Tuhan.
Pdt. Tanda Pinem
GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan