- Rende KEE GBKP No. 249:1,4.
- Ajar aku o Tuhanku, make Kata ras PedahNdu, kueteh payo ras sentudu, kuikutken bas geluhku. Singikut pedah Dibata, daten kerembakenNa. Pedah kata tangkas k’rina, em jadi gelementa.
- Kalak si tegu Dibata, em si lembab kin ukurna. Man si nembah rusur baNa, ukum ajarkenNa banta. Singikut pedah Dibata, daten kerembakenNa. Pedah kata tangkas k’rina, em jadi gelementa.
- Ertoto
- Pengogen Kata Dibata Amsal 17:27/ Kuan-Kuanen 17:27.
“ Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang berpengertian berkepala dingin”.
“ Kalak si beluh rukur iangkarna nge ngerana, kalak si saber ukurna ia kap kalak si pentarna ”.
Renungen
Dalam suasana pandemi saat ini kita seringkali mengalami keletihan ganda. Keletihan tubuh ditambah lagi dengan keletihan kejiwaan kita. Dalam suasana pergerakan yang terbatas, kita mengerjakan pekerjaan kita. Kita mengganggap tempat-tempat yang selama ini kita kunjungi untuk memulihkan keletihan fisik dan jiwa kita masih diliputi kecemasan. Orang-orang yang biasa kita temui untuk berbagi cerita, melepaskan keletihan dan mendapatkan sukacita, belum bebas kita jumpai. Akhirnya semua ini dapat saja membuat cara berpikir kita menjadi terganggu. Apa yang kita rasakan tidak lagi sempat diolah oleh akal pikiran kita. Misalnya, kita merasa cemas ketika anggota keluarga kita tidak melakukan aturan kesehatan. Rasa cemas ini berubah menjadi rasa marah karena kita khawatir akan terjadi sesuatu bagi anggota keluarga kita ini. Rasa marah yang tidak dipikirkan ini dapat berubah menjadi kata-kata yang meledak-ledak yang akhirnya menyakitkan anggota keluarga kita. Dalam situasi ini, mari kita mengingat Firman Tuhan yang menjadi renungan kita malam ini.
Bagian Amsal yang menjadi renungan kita merupakan bagian dari ajaran bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai keberhasilan hidup dan kesejahteraan bersama, khususnya dalam keluarga. Yang menjadi kata kunci dari ayat ini adalah “berpengetahuan”. Pada ayat ini, kata berpengetahuan dihubungkan dengan kepala dingin. Hal itu berarti orang yang berpengetahuan memiliki kemampuan untuk mempertimbangkan terlebih dahulu kebenaran-kebenaran yang ada. Orang yang berpengetahuan dapat mengendalikan hati, pikirannya. Orang yang berpengetahuan akan memikirkan dampak yang akan dia katakan terhadap anggota keluarganya yang mendengarkan perkataannya. Dia tidak terburu-buru untuk mengeluarkan apa yang ada dalam hatinya. Dia mampu untuk memilih kata-kata yang jelas dan dapat dimengerti orang yang mendengarnya. Kata-katanya tidak akan membangkitkan sakit hati, amarah anggota keluarganya. Kemampuan kita berpengetahuan atau berkepala dingin akan membawa kesejahteraan buat keluarga kita.
Kita mampu “berpengetahuan” atau “kepala dingin” karena kita “takut akan Tuhan”. Artinya kita memberi waktu kita bagi Tuhan untuk membimbing kita mengendalikan segala hati dan pikiran kita. Berpengetahuan atau berkepala dingin dalam mensikapi setiap kejadian dalam hidup kita, sehingga ada kebahagian dalam kehidupan keluarga kita. Amin. - Ertoto
- Rende KEE GBKP No. 200:1,3
- O Tuhan babai min dalanku bas doni, labuh ras la kesah gegehku. SoraNdu ku begi man bangku nemani. Lalap Kam me kuban temanku.
- O Tuhan bengketi, pusuhku min gelah. Maka kualoken kataNdu. PedahNdu lalap min kugelem la pulah. Lalap Kam me kuban temanku.
- Pertoton Syafaat ras Pertoton Tuhan.
Pdt. Tanda Pinem
GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan