Renungan Malam 25 September 2020

  1. Rende KEE GBKP No. 368:1,2
    1. Si puji Tuhan Dibatanta, kataken bujur baNa. Sabab Ia si merekenca, pasu-pasu man banta. Mbelin ras mulia kekelengen Tuhan ibas doni enda. Ajari o Tuhan kami k’rina anakNdu, naksiken kerina perbahanenNdu.
    2. Geluh kami meriah tuhu, k’rina si k’rajangenNdu. Sabab kalak si nembah baNdu datken pasu-pasuNdu. Mbelin ras mulia kekelengen Tuhan ibas doni enda. Ajari o Tuhan kami k’rina anakNdu, naksiken kerina perbahanenNdu.
  2. Ertoto
  3. Ngoge Kata Dibata 2 Samuel 1:14
    “ Kemudian berkatalah Daud kepadanya: “Bagaimana? Tidakkah engkau segan mengangkat tanganmu memusnahkan orang yang diurapi TUHAN?”

Renungan

Beberapa waktu lalu kita kita sering mendengar istilah SMS, yaitu Senang Melihat orang Susah atau Susah Melihat orang Senang, terutama hal itu ditujukan kepada orang yang dianggapnya musuhnya. Dan bergosip tentang kesusahan orang yang menyakiti hatinya dapat memakan waktu berjam-jam. Ternyata, keadaan ini tidak selamanya demikian.
Suatu ketika, Daud didatangi seorang pemuda yang mengabarkan kematian Raja Saul. Dia mengatakan dirinya adalah orang yang telah lolos dari tentara Israel. Lalu anak muda ini menjelaskan bagaimana cara Raja Saul meninggal. “Lalu katanya kepadaku: Datanglah ke mari dan bunuhlah aku, sebab kekejangan telah menyerang aku, tetapi aku masih bernyawa. Aku datang ke dekatnya dan membunuh dia, sebab aku tahu, ia tidak dapat hidup terus setelah jatuh. Aku mengambil jejamang yang ada di kepalanya, dan gelang yang ada pada lengannya, dan inilah dia kubawa kepada tuanku.” (2 Sam 1:9-10)
Dengan mengatakan dirinya sebagai orang yang telah lolos dari tentatara Israel, orang muda ini menunjukkan dirinya sebagai orang yang sama-sama mengalami keadaan seperti yang dialami Daud. Tentara Israel, adalah tentara Raja Saul yang mengejar Daud. Dan selama ini Daud dan orang-orangnya telah lolos dari kejaran tentara Raja Saul. Begitu juga orang muda ini mengakui membunuh orang yang selama ini berusaha membunuh Daud dan membawa jejaman Raja Saul untuk mendukung pengakuannya. Dari apa yang dilakukan orang muda ini kita dapat mengatakan bahwa orang muda ini berusaha untuk menyenangkan hati Daud dan mendapat perhatian dari Daud. Kita dapat mengatakannya demikian,sebab dalam 1 Samuel 31:1-6, diceritakan bagaimana kematian Raja Saul. Orang muda ini hanya mengaku-ngaku sebagai pembunuh Raja Saul. Anak muda ini menganggap orang yang memusuhi Daud adalah musuh Daud. Dia menyangka bahwa Daud senang mendengar cerita kematian orang yang berusaha membunuh Daud. Tapi masalahnya Daud tidak menganggap orang itu adalah musuhnya. Daud melihat hubungan Raja Saul dengan orang Allah sebagai orang yang diurapi TUHAN. Daud sendiri menghindar untuk menjauhkan dirinya melakukan yang jahat terhadap “orang yang diurapi Tuhan”. Orang muda ini salah sangka terhadap Daud, dan akhinya, orang muda ini mendapatkan akibat buruk atas perbuatannya tersebut.
Dari pengalaman Daud ini, kita melihat bahwa orang lain dapat saja mengganggap kita musuhnya. Tetapi bila kita menghubungkan seseorang itu dengan Allah, maka hal itu dapat merubah pandangan kita terhadap orang yang memusuhi kita itu. Kita sanggup untuk tidak mengganggap orang itu sebagai musuh kita dan menghindarkan diri kita dari berbuat jahat terhadap orang tersebut. Misalnya, kita menghubungkan kita dan dirinya sebagai citaaan Tuhan yang diciptakan segambar dan serupa dengan Allah. Kita dapat mengatakan kepada diri kita, “Siapakah aku ini sehingga aku berhak menghakimi sesama ciptaan Allah yang diciptakan segambar dan serupa dengan Allah?”. Dikatakan dalam Jakobus 4:12, “Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan. Tetapi siapakah engkau, sehingga engkau mau menghakimi sesamamu manusia?”
Kita tidak senang mendengar kabar tentang orang yang menyakiti kita sedang mengalami kesusahan dan kita tidak bersusah hati ketika kita melihat orang yang menyakiti hati kita mendapatkan kesenangan dalam hidupnya. Kita juga dapat mengindarkan diri dari keinginan untuk disenangi dan dianggap sebagai teman dengan cara membawa kabar buruk tentang orang yang kita pikir itu adalah musuh teman kita. Tuhan memampukan kita untuk melihat hubungan kita dan diri orang lain dengan Tuhan. Aku dan Engkau sama-sama ciptaan Allah. Hidup bersama sebagai ciptaan Allah membuat hidup semakin hidup dan indah. Amin.

  1. Ertoto kenca renungen
  2. Rende KEE GBKP No. 281:1,2
    1. Kek’lengen Yesus kempak manusia desken Dibata engkelengi Ia. KekelengenNa maler kap man banta adi si pakelah pedahNa. Min sikeleng-kelengen kita k’rina bagi pedahken Yesus bas pustaka. Sababna kai sipindo bas gelarNa, ib’re Dibata man banta.
    2. Ngasamken kesah nggit me kepe Ia, gelah terkelin kita manusia. Dage dalanken si ni pedahkenNa kempak temanta ise gia. Min sikeleng-kelengen …
  3. Pertoton syafaat ras pertoton Tuhan.

Pdt. Tanda Pinem

GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *