- Rende KEE GBKP No. 279:1,4
- Kam kap Dibatangku, Kam inganku cicio. Tegu-tegu aku, begiken pertotonku. Ernalem man baNdu, Kam pengarapenku. Kidekah geluhku, kupuji Kam Tuhan.
- Ku puji Kam Tuhan, rende aku man baNdu. Sabab seh ulina perbahanenNdu bangku. Ernalem man baNdu…
- Ertoto
- Ngoge Kata Dibata I Samuel 27 : 1.
“ Tetapi Daud berpikir dalam hatinya: “Bagaimanapun juga pada suatu hari aku akan binasa oleh tangan Saul. Jadi tidak ada yang lebih baik bagiku selain meluputkan diri dengan segera ke negeri orang Filistin; maka tidak ada harapan bagi Saul untuk mencari aku lagi di seluruh daerah Israel dan aku akan terluput dari tangannya.”
Renungan
Rasanya sulit juga harus merelakan sesuatu yang menjadi juga kita inginkan kepada orang lain. Tetapi untuk menghindarkan kita dari melakukan yang buruk terhadap orang lain, lebih baik kita mengalah. Inilah yang kita lihat dari pengalaman Daud ini.
Dalam hidupnya, sebelum Daud menetap menjadi Raja bangsa Israel, Duad harus mengalami pengembaraan hidup. Raja Saul telah berikhtiar membunuh Daud. “Lalu Saul berikhtiar menancapkan Daud ke dinding dengan tombaknya, tetapi Daud mengelakkan tikaman Saul, sehingga Saul mengenai dinding dengan tombak itu. Sesudah itu Daud melarikan diri dan luputlah ia pada malam itu.” (1Sam 19:10). Setelah itu hidup Daud harus berpindah-pindah tempat untuk menghindari Raja Saul. Daud harus berpindah-pindah tempat karena ada saja yang mengadu kepada Raja Saul tentang persembunyian Daud. “Ketika Saul pulang sesudah memburu orang Filistin itu, diberitahukanlah kepadanya, demikian: “Ketahuilah, Daud ada di padang gurun En-Gedi.” Kemudian Saul mengambil tiga ribu orang yang terpilih dari seluruh orang Israel, lalu pergi mencari Daud dan orang-orangnya di gunung batu Kambing Hutan.”(1Sam. 24:1-2). Begitu juga ketika Daud bersembunyi di bukit Hakhila, orang Zif mengadukan keberadaan Daud kepada Raja Saul. “Datanglah orang Zif kepada Saul di Gibea serta berkata: “Daud menyembunyikan diri di bukit Hakhila di padang belantara.” (1Sa 26:1). Melihat situasi ini, akhirnya Daud memutuskan diri untuk meninggalkan negeri sendiri dan menetap di negeri musuh.
Daud menghindar bukan karena dia tidak berdaya, tetapi Daud memang tidak mau menyakiti “orang yang diurapiTUHAN”. “ Lalu berkatalah orang-orangnya kepada Daud: “Telah tiba hari yang dikatakan TUHAN kepadamu: Sesungguhnya, Aku menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu, maka perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik.” Maka Daud bangun, lalu memotong punca jubah Saul dengan diam-diam. Kemudian berdebar-debarlah hati Daud, karena ia telah memotong punca Saul; lalu berkatalah ia kepada orang-orangnya: “Dijauhkan Tuhanlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku, kepada orang yang diurapi TUHAN, yakni menjamah dia, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN.” (1Sa 24:4-6 ITB)
Apa yang dilakukan Daud merupakan keputusan yang sulit. Dia harus meninggalkan negeri sendiri dan menetap di negeri musuh Israel, daerah Filistin. Ia dianggap pembelot dan tidak dipercayai oleh panglima-panglima tentara Filistin. (1Sam 29:3-4)
Dari yang dilakukan Daud ini, kita dapat membayangkan betapa letihnya harus hidup mengembara bahkan harus berdiam di negeri musuh. Namun demi menghindarkan diri dari menyakiti orang yang dianggapnya diurapi Tuhan, Daud harus rela terus mengembara. Demikianlah dalam hidup kita, ada saatnya jalan yang terbaik adalah tidak berkonfrontasi langsung dengan orang yang kita kasihi ketimbang menyakiti mereka. Demi “agar jangan sampai kita melakukan yang buruk terhadap orang lain”, lebih baik kita mengalah. Tuhan memampukan kita untuk menghindarkan kita dari berbuat buruk terhadap orang yang kita kasihi. Amin.
- Ertoto kenca renungen
- Rende KEE GBKP No. 381:1,2.
- Sura – sura Yesus bangku ersinalsal tetap. Nggeluh bujur ras mulia, si ngena ateNa. Ersinalsal terang, em sinisuraken Yesus. Ersinalsal terang, ku tetap ersinalsal.
- Sura – sura Yesus Kristus nandangi geluhku, mpehaga turang senina si sampat – sampaten. Ersinalsal terang…
- Pertoton syafaat ras pertoton Tuhan.
Pdt. Tanda Pinem
GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan