Renungan Malam 7 Desember 2020

  1. Rende KEE GBKP No. 305:1,2
    1. O Tuhan, Kam me penampat ibas geluhku. O Tuhan Kam me cicionku, bas aru ateku. Angin meter, udan meder, Kam me kubunku. O Tuhan Kam me ikutenku, segedang geluhku.
    2. Enterem imbang-imbangku bas pertibi e. Si atena nirangkenku ras Kam kap Tuhanku. Kawali min, cikeplah min, lah la ku bene. O Tuhan Kam me pengarapen segedang geluhku.
  2. Ertoto
  3. Ngoge Kata Dibata Mazmur 18:29
    “ Karena Engkaulah yang membuat pelitaku bercahaya; TUHAN, Allahku, menyinari kegelapanku.”

Renungan

Ada ungkapan yang berkata, “Gelap di siang hari.” Ungkapan ini menujukkan orang yang mengalami kegelapan bukan karena tidak ada cahaya matahari, tetapi dia merasa dunianya menjadi gelap karena hati dan pikirmya sudah tertutup, tidak melihat lagi ada pertolongan yang dapat menolongnya. Dia tidak lagi melihat ada jalan keluar dari masalahnya dan dia meyakini bahwa apa yang dia takutkan akan benar-benar terjadi.
Raja Daud juga merasakan keadaan yang gelap dalam hidupnya. Raja Daud menceritakan pengalamannya, katanya, “Tali-tali maut telah meliliti aku, dan banjir-banjir jahanam telah menimpa aku, tali-tali dunia orang mati telah membelit aku, perangkap-perangkap maut terpasang di depanku. Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya. Ia menjangkau dari tempat tinggi, mengambil aku, menarik aku dari banjir. Ia melepaskan aku dari musuhku yang gagah dan dari orang-orang yang membenci aku, karena mereka terlalu kuat bagiku.” (Mazmur 18:5-6;17-18)
Atas tindakan Allah ini, Raja Daud memuji dan mengucap syukur kepada Allah. Daud kembali dapat mengucap syukur sebab dia percaya bahwa oleh karena pertolongan Allah-lah maka pelita Raja Daud kembali bercahaya. Artinya kegelapan hidup yang selama ini meliputi Raja Daud telah diubahkan Allah sehingga hidupnya dapat bersinar kembali.
Dari pengalaman Raja Daud ini, kita percaya bahwa karena kuasa dan kasih Allah-lah maka kegelapan sekalipun dapat diterangi Allah. Firman Tuhan dalam Mazmur 139:12, berkata, “maka kegelapanpun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang.”
Dengan keyakinan iman seperti inilah kita terus maju menghadapi tantangan hidup kita. Bisa jadi karena beratnya persoalan hidup kita, kita tidak lagi dapat melihat jalan keluar, tidak ada lagi harapan atas permasalahan hidup kita, dan kehidupan kita akan benar-benar hancur. Hidup kita benar-benar sudah ada dalam kegelapan. Namun demikian, di tengah-tengah kegelapan ini, tetaplah memiliki keyakinan dan harapan. Tetap ada kuasa dan kasih Allah yang sanggup membuat pelita hidup kita kembali bercahaya. Kegelapan sekalipun tidak dapat menahan terang kasih Allah dalam hidup kita. Kita tetap percaya dan berharap, pelita hidup kita bercahaya. Firman Tuhan berkata, “Bagimu matahari tidak lagi menjadi penerang pada siang hari dan cahaya bulan tidak lagi memberi terang pada malam hari, tetapi TUHAN akan menjadi penerang abadi bagimu dan Allahmu akan menjadi keagunganmu.” (Jesaya 60:19). Tuhan Allah memberkati iman dan pengharapan kita dan membuat pelita hidup kita bercahaya. Amin.

  1. Ertoto kenca renungen.
  2. Rende KEE GBKP No. 187:1,3.
    1. Gegeh kuasa Kesah Si Badia, ib’re Tuhan bangku tiap jam. Katawari pe itemaniNa, iidahNa kai pe si kuban. Perdalanku pe itemaniNa, setan iblis ipelawesNa. Kuasa doni la ergegeh bangku, Tuhan saja man ikutenku.
    2. Tiap wari Tuhan kap ras aku, pemereNa nge geluhku e. IangkatNa adi guling aku, talukenNa iblis jahat. Malem kal ateku itemaniNa. Keleng ate dem kap bas IA. Tah ndekah tah kentisik pe gia, la ateku sirang ras Ia.
  3. Pertoton syafaat ras pertoton Tuhan.

Pdt. Tanda Pinem

GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *