Renungan Malam 20 September 2020

  1. Rende KEE GBKP No. 291:1,3
    1. M’riah ukur kami o Bapa, nembah ‘rjimpuh ertoto baNdu. Kam o Tuhan ipuji kami, ermulia gelarNdu. Bengket kami o Tuhan, ngadap kulebeNdu. Reh kami muji-muji gelarNdu Tuhan si Badia.
    2. Bujur ning kami baNdu, ban keleng ateNdu. IcukupiNdu k’rina si perlu. Mbelin kal kuasaNdu. Bengket kami o Tuhan …
  2. Ertoto
  3. Ngoge Kata Dibata Mazmur 33 : 18 – 22.
    “ Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya, untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan. Jiwa kita menanti-nantikan TUHAN. Dialah penolong kita dan perisai kita! Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya. Kasih setia-Mu, ya TUHAN, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.”
    Renungan.

Esok hari kita akan memasuki hari pertama di minggu ini. Masih panjang perjalanan yang harus kita tempuh. Seperti gambar ini, kita belum dapat memastikan ujung perjalanan hidup kita. Di balik bukit, di balik gunung, dan setelah lembah, masih ada jalan yang harus kita tempuh. Dan kita tidak dapat memastikan apa yang akan terjadi dalam perjalanan itu. Kita membutuhkan ketetapan hati untuk menjalani perjalanan hidup kita ini.
Di dalam 33 ini, Pemazmur mengingatkan dan merenungkan usaha manusia untuk menjamin kehidupannya. Pemazmur menemukan bahwa kekuasaan raja, kekuatan pahlawan dan ketangkasan kuda tidak berguna menjamin kehidupan manusia. “ Seorang raja tidak akan selamat oleh besarnya kuasa; seorang pahlawan tidak akan tertolong oleh besarnya kekuatan. Kuda adalah harapan sia-sia untuk mencapai kemenangan, yang sekalipun besar ketangkasannya tidak dapat memberi keluputan.” (Maz. 33:16-17) Sebaliknya, Pemazmur sadar dan meyakini bahwa hanya Tuhan Allah-lah yang mengaruniakan dan memelihara hidup mereka yang takut kepadaNya, yang menghormatiNya dan yang menantikan segala sesuatu yang disediakanNya dalam kasih setiaNya. Di dalam penantian akan pemeliharaan Allah-lah maka manusia dapat bersukacita. Pemamzur percaya bahwa Allah adalah Penolong dan Perisai dalam hidupnya. Dengan iman seperti ini, Pemazmur yakin dan berharap akan penyertaan Tuhan dalam perjalanan hidupnya.
Di dalam ibadah minggu ini, kita kembali diingatkan dan merenungkan kasih pendamaian yang telah diberikan Allah kepada kita melalui Tuhan Yesus Kristus. Kita meyadari dan meyakini Allah penuh kasih setia dalam hidup kita. Oleh karena itu, kita jalani hari – hari hidup kita di minggu ini dengan takut akan Allah, menghormati namaNya dan tekun menanti-nantikan pertolongan Allah. Inilah yang menjadi sukacita dan kekuatan bagi kita untuk menjalani hari –hari kita. Kita hadapi hari demi hari di minggu ini dengan keyakinan bahwa hidup kita ada dalam pemeliharaan Allah. Amin.

  1. Ertoto kenca renungen
  2. Rende KEE GBKP No. 307:1,2
    1. O Tuhanku Kam me permakanku, emaka la kekurangen aku. Ku mbal-mbal mratah aku babaNdu, ipesenang-senangNdu geluhku. Permakanku si njayam geluhku, malem ateku senang tuhu. KelengNdu tetap maler man bangku. Kam me Tuhanku, permakanku.
    2. IteguNdu kempak lau si maler, ibahanNdu ateku nggo malem. E maka tedeh ate tendingku, kempak keg’luhen sisikapkenNdu. Permakanku …
  3. Pertoton syafaat ras pertoton Tuhan.

Pdt. Tanda Pinem

GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *