Renungan Malam 21 September 2020

  1. Rende KEE GBKP No. 329:1,3.
    1. Tuhan Yesus penampatku, Ia penalemenku. Kuikutken me dalanNdu, Kam me kegeluhenku. Tenang tetap tendingku, paguh kinitekenku. Lanai lit kebiarenku. Tan Tuhan ku me negu.
    2. Tuhan Yesus penampatku, nimbak p’raten dagingku. Suari berngi Kam kulebuh, pengarapenku nteguh. Teneng tetap tendingku …
  2. Ertoto
  3. Ngoge Kata Dibata Jeremia 32 : 43-44.
    “ Orang akan membeli ladang lagi di negeri ini yang kamu katakan: Itu adalah tempat tandus tanpa manusia dan hewan; itu telah diserahkan ke dalam tangan orang-orang Kasdim! Orang akan membeli ladang-ladang dengan perak, menulis surat pembelian, memeteraikannya dan memanggil saksi-saksi di daerah Benyamin, di sekitar Yerusalem, di kota-kota Yehuda, di kota-kota Pegunungan, di kota-kota Daerah Bukit dan di kota-kota Tanah Negeb. Sebab Aku akan memulihkan keadaan mereka, demikianlah firman TUHAN.”

Renungan

Seperti petani ini, tetap semangat dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Saat ini kita memang membutuhkan keteguhan hati untuk menjalani kerasnya perjuangan hidup ini. dalam menjalani perjuangan hidup ini, terkadang kita harus mengambil tindakan yang di luar logika ekonomi kita. Misalnya, ketika terjadi konflik di suatu daerah, maka biasanya, sebelum orang mengungsi, maka orang-orang akan berupaya menjual aset mereka agar aset itu tidak hilang sama sekali. Namun karena semua orang ingin menjual asetnya, maka bisa jadi tidak ada yang mau membeli aset itu. situasi. Namun demikian, tohk ada juga orang yang membeli aset.
Inilah situasi yang dihadapi Jeremia. “Pada waktu itu tentara raja Babel mengepung Yerusalem, dan nabi Yeremia ditahan di pelataran penjagaan yang ada di istana raja Yehuda. (Jer 32:2) Dalam situasi ini datanglah Hanameel menjenguk Jeremia dan menawarkan tanahnya kepada Jeremia. “ Kemudian, sesuai dengan firman TUHAN, datanglah Hanameel, anak pamanku, kepadaku di pelataran penjagaan, dan mengusulkan kepadaku: Belilah ladangku yang di Anatot di daerah Benyamin itu, sebab engkaulah yang mempunyai hak milik dan hak tebus; belilah itu! Maka tahulah aku, bahwa itu adalah firman TUHAN. Jadi aku membeli ladang yang di Anatot itu dari Hanameel, anak pamanku, dan menimbang uang baginya: tujuh belas syikal perak. (Jer 32:8-9) Secara logika ekonomi, tentunya sulit untuk menerima tindakan Jeremia ini. Yeremia lagi dipenjarakan, Yerusalem sedang dikepung tentara Babel dan harga beli yang mahal menurut ukuran pada saat itu. Kita mungkin bertanya, untuk apalah membeli tanah, tokh Jeremia tidak bisa mengusahakannya, baik karena dia dipenjara dan situasi pengepungan tentara Babel ? Benar secara logika ekonomi, sulit menerima tindakan Jeremia. Pada awalnya Jeremia juga merasa binggung. Dikatakan dalam Jeremia 32 : 17, “ Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya, Engkaulah yang telah menjadikan langit dan bumi dengan kekuatan-Mu yang besar dan dengan lengan-Mu yang terentang. Tiada suatu apapun yang mustahil untuk-Mu! Namun, akhirnya Jeremia bertindak berdasarkan firman Allah. Dikatakannya, “Namun Engkau, ya Tuhan ALLAH, telah berfirman kepadaku: Belilah ladang itu dengan perak dan panggillah saksi-saksi! padahal kota itu telah diserahkan ke dalam tangan orang-orang Kasdim.” (Jer 32:25)
Tindakan Jeremia ini merupakan tindakan simbolis yang dilakukan Allah untuk menandakan pemulihan Jerusalem oleh Allah. Allah akan memulihkan keadaan Yerusalem kembali setelah penderitaan yang mereka alami. Setelah pemulihan itu, maka kehidupan akan berjalan kembali. Perputaran ekonomi terjadi lagi. Akan terjadi jual-beli tanah di berbagai tempat, tempat yang mungkin untuk kehidupan atau tempat tidak memungkinkan kehidupan, semua tempat itu dibeli, di materaikan, disyahkan oleh saksi-saksi.
Demikian juga dalam kehidupan kita. Kita tetap yakin, Allah memulihkan keadaan kita. Seperti pengakuan Jeremia, “Tiada suatu apapun yang mustahil untuk-Mu!”, kita jalani perputaran ekonomi kita. Mungkin saat ini, kita mengalami kesulitan dalam menjalankan kehidupan ekonomi kita. Namun kita tetap yakin, bahwa Allah memulihkan keadaan kehidupan dunia ini. Inilah yang menguatkan dan meneguhkan kita dalam menjalani hari-hari kita. Tuhan memampukan kita untuk tetap tekun mengikuti perputaran kehidupan ekonomi ini Amin.

  1. Ertoto kenca renungen
  2. Rende KEE GBKP No. 334:1,2
    1. Tuhan kam si empuna geluhta, gegehta Ia si merekenca. Kiniteken pe ras pemetehta, e pe Ia sinjujurkenca. Ia kap erbanca kita sangap, tetaplah man Ia kita ngarap. ‘Di reh susah b’reNa serpang pulah, tendi kula mejuah-juah.
    2. Dage tetaplah bulat ukurta. Geluhta pe lalap min erguna. Lagu langkah pe la sia-sia, gelar Tuhanlah ermulia. Adi jumpa kita si mesera, pengarapen ula kal min pera. Kune riah ukur kita jumpa, nehken bujur ula kal lupa.
  3. Pertoton syafaat ras pertoton Tuhan.

Pdt. Tanda Pinem

GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *