Renungan Malam 22 September 2020

  1. Rende KEE GBKP No. 331:1,2
    1. Tegu aku anakNdu, bas perdalan geluhku. ‘Di aku paksa labuh, ambatilah musuhku. Tegu aku ibas perdalanenku, Kam me ngenca ku lebuh, cikepNdu tanku nteguh.
    2. Kam bentengku si paguh, gia musuhku ngupuh. Amin mara reh nderpa, la aku bera-bera. Tegu aku ibas …
  2. Ertoto
  3. Ngoge Kata Dibata Jesaya 26 : 7 – 9.
    “ O TUHAN, dalan kalak benar mesai ibahanNdu, dalan si man bentasenna kendit tuhu-tuhu. PeratenNdu ikutken kami, Kam ngenca pengarapen kami, Kam ngenca sura-sura pusuh kami. Ibas berngi si mbages tedeh ateku Kam, alu ate tutus tendingku tetap terdaram-daram. Adi irungguiNdu pagi doni ras manusia si ngianisa, kebujuren si tuhu-tuhu, i je me pagi maka iantusina.”

Renungan.

Pernahkah kita salah jalan ? Suatu ketika kami dalam perjalanan dari Medan ke Pekan Baru. Awalnya saya yang menjadi sopir. Pada tengah malam, si sebuah SPBU kami bergantian menjadi sopir. Setelah beberapa waktu, saya terbangun dan melihat km penunjuk daerah itu bertambah besar. Seharusnya, ketika berjalan ke Pekan Baru, maka km penunjuk daerah itu bertambah kecil. Ternyata benar, teman ini salah memutar arah di SPBU. Dia mengambil jalan kembali ke Medan. Setelah sekian lama kita berjalan, ternyata jalan yang kita tempuh salah. Rasanya letih, kesal dan mau marah. Tetapi kita masih bisa berputar arah dan hanya kehilangan waktu. Tetapi bagaimana bila kita salah dalam mengambil keputusan dan hal itu berdampak buruk terhadap jalan hidup kita selanjutnya ?
Yesaya 26 ini merupakan nyanyian pujian ketika Allah memberi kelepasan kepada bangsaNya. Tuhan Allah membimbing orang benar sehingga mereka berjalan di jalan yang tepat untuk sampai kepada kelepasan, damai sejahtera dan kehidupan baru. Berbeda dengan pemimpin Israel yang mencari pertolongan kepada Mesir. Tuhan mengingatkan bahwa pertolongan Mesir tidak akan berfaedah. “sekaliannya akan mendapat malu karena bangsa itu tidak dapat memberi faedah kepada mereka, dan tidak dapat memberi pertolongan atau faedah; melainkan hanya memalukan, bahkan mengaibkan mereka.” (Jesaya 30:5). Jalan yang ditempuh pemimpin Israel adalah jalan yang salah sebab jalan itu akan menghancurkan kehidupan bangsa Israel. Sebaliknya Allah menunjukkan jalan yang menuju kepada keselamatan. “Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: “Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.” Tetapi kamu enggan, kamu berkata: “Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat,” maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: “Kami mau mengendarai kuda tangkas,” maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi. (Jesaya 30:15-16) Yesaya memuji Allah yang menuntun orang-orang benar kepada keselamatan. Oleh karena itu, Jesaya menyatakan pengakuan dan kerinduannya. Dikatakannya, “PeratenNdu ikutken kami, Kam ngenca pengarapen kami, Kam ngenca sura-sura pusuh kami. Ibas berngi si mbages tedeh ateku Kam, alu ate tutus tendingku tetap terdaram-daram.”
Di dalam hidup kita, jalan yang dikehendaki Allah-lah yang tetap kita jalankan. Kita percaya, jalan yang dikehendaki Allah adalah jalan yang tepat untuk sampai kepada kelepasan, damai sejahtera dan kehidupan baru. Walaupun tawaran-tawaran jalan di dunia ini memperlihatkan kekuatan, kecepatan dan ketangkasan dalam memperoleh materi kehidupan, tetapi ketika hal itu tidak sejalan dengan kehendak Allah, kita dapat menghindarinya. Sebab kesalahan dalam mengambil keputusan ini tidak hanya dapat diatasi dengan memutar arah tetapi berdampak ke dalam seluruh kehidupan kita selanjutnya. Tetaplah kita mengikuti kehendak Allah dan mencarinya siang dan malam. Tuhan tetap menunjukkan jalan yang membawa kelepasan, damai sejahtera dan kehidupan baru bagi kita. Amin.

  1. Ertoto kenca renungen
  2. Rende KEE GBKP No. 388:1,2.
    1. Tupung tayang aku nginget Kam, gedang berngi kuukuri Kam. Sabab Kam si nampati aku, o Dibata tedeh ‘teku Kam. O Dibata Kam kap Dibatangku, kudahi tedeh ateku Kam. Mesikel aku nandangi Kam, desken taneh si enggo kerah. Bage me muasna tendingku, man baNdu Tuhan Dibatangku.
    2. Sabab Kam si nampati aku teruh kabengNdu rende aku. ‘Di ras Kam meriah ukurku, o Dibata Kam sekawalku. O Dibata Kam kap Dibatangku …
  3. Pertoton syafaat ras pertoton Tuhan.

Pdt. Tanda Pinem

GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *