Renungan Malam 22 Juli 2020

  1. Rende KEE GBKP No. 325:1,2
    1. Tuhan itengah-tengahta m’reken pasu-pasuNa. Maler desken lau si mbelin, lanai lit si terulin. Usekenlah min KesahNdu, temani geluh kami. Gegeh kami plimbarui, k’rina jadi mehuli.
    2. Tuhan itengah-tengahta, reh riahna ukurta. Reh tenengna pertendinta, reh damena pusuhta. Usekenlah min KesahNdu …
  2. Ertoto
  3. Ngoge Kata Dibata Ulangan 30 : 9 – 10
    “TUHAN, Allahmu, akan melimpahi engkau dengan kebaikan dalam segala pekerjaanmu, dalam buah kandunganmu, dalam hasil ternakmu dan dalam hasil bumimu, sebab TUHAN, Allahmu, akan bergirang kembali karena engkau dalam keberuntunganmu, seperti Ia bergirang karena nenek moyangmu dahulu, apabila engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dengan berpegang pada perintah dan ketetapan-Nya, yang tertulis dalam kitab Taurat ini dan apabila engkau berbalik kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu.”

Renungen
Di akhir sebuah acara ibadah, dilakukanlah acara lucky draw. Hampir semua peserta acara ibadah masih menunggu acara lucky draw, walaupun acara ibadahnya sudah selesai. Hal ini menunjukkan bahwa kita memang senang keberuntungan. Terlebih dalam situasi yang sulit, kita berharap mendapatkan keberuntungan. Seperti keberuntungan yang didapatkan Egi Sandi dan Mujenih yang akhirnya diangkat menjadi pegawai tetap PT. KCI karena mengembalikan uang Rp. 500 juta dalam plastik yang mereka temukan.
Bacaan Firman Tuhan yang menjadi renungan malam ini juga berbicara tentang keberuntungan. Bangsa Israel akan kembali menikmati kebaikan atas hasil pekerjaan mereka. Sebagai bangsa yang hidup dari peternakan dan pertanian, inilah gambaran keberuntungan mereka. Mereka memiliki keturunan, mendapatkan hasil ternak dan bumi. Allah-lah yang dapat menjadikan bangsa Israel kembali menikmati kebaikan atas hasil pekerjaan mereka, bukan dengan kekuatan bangsa Israel sendiri. Inilah kegirangan Allah yaitu memberikan kebaikan bagi bangsaNya. Inilah keberuntungan bangsa Israel yaitu dapat menikmati kehidupannya kembali. Namun untuk sampai kepada keberuntungan itu ada iman dan tindakan yang harus mereka lakukan. Bangsa Israel harus taat kepada Allah dengan segenap hati dan jiwa mereka. Taat dengan segenap hati dan segenap jiwa memperlihatkan ketaatan itu bukanlah suatu paksaan, tetapi memperlihatkan hubungan kasih.
Dari perjalanan kehidupan bangsa Israel ini kita dapat mengimani dan meyakini bahwa Allah sangat bergirang memberikan berkatnya. Kita tetap mengharapkan keberuntungan dari Allah. Yang menjadi penting bagi kita sekarang adalah kita juga taat kepada Allah dengan segenap hati dan segenap jiwa kita. Ada tanggungjawab yang harus kita perlihatkan dalam hidup ini. Kasih yang diberikan Allah haruslah ditanggapi dengan kasih juga.

  1. Ertoto kenca renungen
  2. Rende KEE GBKP No. 334:1,2
    1. Tuhan kam si empuna geluhta, gegehta Ia si merekenca. Kiniteken pe ras pemetehta, e pe Ia sinjujurkenca. Ia kap erbanca kita sangap, tetaplah man Ia kita ngarap. ‘Di reh susah b’reNa serpang pulah, tendi kula mejuah-juah.
    2. Dage tetaplah bulat ukurta. Geluhta pe lalap min erguna. Lagu langkah pe la sia-sia, gelar Tuhanlah ermulia. Adi jumpa kita si mesera, pengarapen ula kal min pera. Kune riah ukur kita jumpa, nehken bujur ula kal lupa.
  3. Pertoton syafaat ras pertoton Tuhan.

Pdt. Tanda Pinem

GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *