Renungan Malam 3 Juni 2020

  1. Rende KEE GBKP No. 287:1,2
    1. Kune bas geluhta mara reh nderpa, arus jaga ula ukurta pera. Pasu-pasu Tuhan ula kal lupa, kekelengenNa la nggo erleka. Pasu-pasuNa siingetlah, Ia kapen ulu ni tuah. Pasu-pasu Tuhan ingetlah, Tuhan si perkuah tetap sembahlah.
    2. Kune baban mberat ‘rbanca kam kote, ntah pengajuk doni ‘rbanca kam mbole. Di kecibal geluh bagi la jore, tapi kiniteken ola kal monce. Pasu-pasuNa siingetlah, …
  2. Ertoto menaken Pengogen Kata Dibata
  3. Pengogen Kata Dibata : Habakuk 3:17-19.
    “Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku. ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku. (Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi)”
    Renungan :
    Kita bekerja tentunya mengharapkan hasil. Terbayar rasanya jerih payah kita ketika kita mendapatkan hasil yang berlimpah. Sebaliknya, akan terasa menyakitkan bila hasil yang kita harapkan tidak kita dapatkan, malah simpanan yang ada justru terkuras keluar. Inilah yang sudah dibukakan Allah kepada Nabi Habakuk. Akan terjadi penderitaan dalam kehidupan bangsa Israel. Pada saat itu bangsa Israel hidup dalam dunia pertanian dan perternakan. Tetapi pertanian mereka tidak lagi menghasilkan dan ternak yang mereka miliki, yang mereka pelihara, akan terkuras, keluar dari kandang.
    Namun demikian, Habakuk mengingat kedahsyatan kuasa dan kesetiaan Allah. Di katakan dalam Habakuk 3:2, “O, Tuhan, enggo kubegi kai si enggo ibahanNdu, e maka mbiar kal aku. Genduari lakoken lah i bas tahun-tahun kegeluhen kami, perbahanen si mbelin bagi si enggo ilakokenNdu mbarenda. Aminna nembeh pe ateNdu, mekuahlah min ateNdu kempak kami”. Habakuk juga percaya bahwa cara Allah memang misterius dalam menolong umatNya. Habakuk membandingkannya dengan rusa. Seekor rusa tidak memiliki taring, bisa, cakar, tubuh dan tenaga yang besar untuk bertahan hidup. Tetapi seekor rusa memiliki kaki yang lincah yang membuat tubuhnya terasa ringan untuk melompat di bebukitan batu. Tuhan memberikan kaki yang lincah sehingga rusa bisa bertahan hidup. Habakuk yakin bahwa Allah akan memberi cara bagi dia untuk menghadapi beratnya penderitaan hidup ini. Iman yang seperti inilah yang membuat Habakuk dapat beria-ria dalam Tuhan.
    Dengan pemahaman yang demikian kita, juga dapat menjalani kehidupan kita. Dalam situasi yang sulit sekalipun, kita ingat dan kita mengerti bahwa Allah berkuasa atas kehidupan di dunia ini. Tuhan dengan caraNya, memberi kemampuan bagi kita untuk hidup. Jangan hilang kebahagian kita ketika sudah terbayang kesulitan yang melintas dalam kehidupan kita. Kita tetap dapat beria ria, karena kuasa Allah yang dahsyat dan caraNya yang ajaib dalam menolong kita.
  4. Ertoto Kenca Renungen.
  5. Rende KEE GBKP No 329:1
    Tuhan Yesus Penampatku, Ia penalemenku. Kuikutken me dalanNdu, Kam me kegeluhenku. Teneng tetap tendingku, paguh kinitekenku. Lanai lit kebiarenku, tan Tuhan ku me negu.
  6. Pertoton Syafaat ras Pertoton Tuhan.

Pdt. Tanda Pinem

GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *