Renungan Malam 9 Juni 2020

  1. Rende KEE GBKP 334:1
    1. Tuhan kap si empuna geluhta, gegehta Ia si merekenca. Kiniteken pe ras pemetehta, e pe Ia si njujurkenca. Ia kap erbanca kita sangap, tetaplah man Ia kita ngarap. ‘Di reh susah b’reNa serpang pulah, tendi kula mejuah-juah.
  2. Ertoto
  3. Pembacaan Firman Tuhan : Kisah Para Rasul 8:39
    “ Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita ”.
    Renungan
    Di dalam kehidupan ini ada begitu banyak yang tidak kita pahami. Salah satu perjuangan hidup kita adalah mencari pemahaman tentang makna peristiwa yang kita alami. Ketidakmengertian akan membebani kita, membuat kita sulit untuk melangkah. Kita mencari pemahaman agar kita sangggup menerimanya dan pikiran kita tidak lagi dibebani dengan hal-hal yang tidak kita pahami. Pemahaman inilah yang dicari oleh seorang sida-sida. Dalam Kisah Rasul 8, dikatakan sida-sida ini adalah Kepala Bendahara Kandake, Ratu Etopia. Dikatakan bahwa dia dalam perjalanan pulang dari beribadah di Yerusalem. Selaku orang Etopia, tentu dia memiliki kepercayaannya sendiri. Tetapi mengapa dia juga beribadah ke Yerusalem. Apa yang dia cari ?
    Dalam ayat 27-28, bahasa Karo, dikatakan, “guna si e ia enggo ikebiriken”. Harga mahal yang harus dia bayar untuk sebuah jabatan bendahara ratu. Dengan keberadaannya, dia merasa hidupnya tidak berguna lagi, tidak memiliki arti lagi dan tidak memiliki masa depan. Hal ini tercermin dari bacaan yang sering dia baca yaitu tentang biri-biri yang tidak berdaya yang dibawa ke pembantaian. Inilah yang dicari sida-sida itu yaitu apa makna keberadaannya sehingga dia terhibur dan dikuatkan untuk menghadapi masa depannya. Kepada sida-sida inilah, Allah menyuruh Filipus untuk menjumpainya. Dalam perjumpaan ini, Filipus menerangkan tentang Injil Yesus kepadanya. Akhirnya sida-sida ini menerima Yesus Kristus dan memberikan dirinya untuk di baptis.
    Bacaan Firman Tuhan, pada malam hari ini menceritakan tentang akibat yang dialami sida-sida itu setelah menerima Yesus Kristus. Dikatakan, sida-sida itu meneruskan perjalanannya dengan sukacita. Terjadi perubahan dalam diri sida-sida itu. Sekarang dia memiliki makna, pengalaman yang sama dengan dirinya dan tujuan hidup.
    Kehidupan Yesus Kristus yang kita imani akan menjadi inspirasi dan motivasi yang mengubahkan pemahaman kita terhadap peristiwa hidup ini. Kita menjadikan perjalanan kehidupan Tuhan Yesus untuk menerangi dan membukakan makna penderitaan dan kesulitan hidup yang kita alami saat ini. Dengan demikian, kita tahu Allah mengasihi kita. Demi kasihNya bagi kita, Tuhan Yesus rela memberikan nyawaNya bagi kita. Kita percaya bahwa Allah tetap mendampingi kita dalam menghadapi penderitaan dan kesulitan hidup ini. seberat atau sesulit apapun keadaan kita, kita percaya bahwa kita tidak sendirian melangkah, Allah tetap menuntun kita. Inilah yang menguatkan dan memberi sukacita bagi kita. Amin.
  4. Ertoto
  5. Rende GBKP No.285:1,2.
    1. Kam me O Tuhan pematang g’luhku, Kam empuna tendingku. Tedeh ateku, sikel ukurku rembak tetap min ras Kam. RembakkenNdu aku o Tuhan ku kayu persilangNdu. RembakkenNdu aku, rembakkenNdu lah, ku lebeNdu o Tuhan.
    2. Pegegehilah badiakenlah, aku enda kawanNdu. G’lah paguh aku, tetap ukurku bas nehken peratenNdu. RembakkenNdu aku o Tuhan …
  6. Pertoton Syafaat ras Pertoton Tuhan.

Pdt. Tanda Pinem

GBKP Rg. Jl. Sei Batang Serangan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *